Warung Nasi Kikil Gus Dur Diserbu Peserta Muktamar
Warung kikil Pak Mat yang berada di jalan Mojosongo Nomor 74 Jombang, Rabu (5/8/2015) malam terlihat cukup ramai
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG – Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 di Jombang, Jawa Timur, membawa berkah bagi pemilik warung menu Kikil Cak Man. Warung kikilnya semakin ramai pengunjung, apalagi di depan warungnya tertulis jelas "Nasi Nasi Kikil Kesukaan Gus Dur".
Warung kikil Pak Mat yang berada di jalan Mojosongo Nomor 74 Jombang, Rabu (5/8/2015) malam terlihat cukup ramai, khususnya oleh pengunjung rombongan bermobil peserta muktamar yang sedang santap malam.
Lokasi warung berwarna dominasi nuansa merah ini menjadi sangat strategis karena berada di jalur Jombang-Kediri dan tidak jauh dari lokasi makam mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang berada di komplek Ponpes Tebuireng.
Sepanjang pelaksanaan muktamar NU, warung yang sudah berdiri sejak 1921 ini tidak pernah sepi. Warung yang setiap harinya tutup sejak pukul 01.00 dinihari, harus tutup sekitar pukul 11.00 WIB. "Pembeli cukup ramai sejak dibuka pukul empat sore," kata pemilik warung, Siti Khoirumlah.
Generasi pertama dari pemilik warung, Sampuni, ini menolak menyebut berapa keuntungan semenjak pembukaan Muktamar pada akhir pekan lalu. "Yang jelas bertambah hingga tiga kali lipat dari hari biasa," terangnya.
Karena pembeli bertambah, dia pun harus menyiapkan bahan menu lebih banyak dari hari biasanya. Warung Nasi Kikil Cak Man menyediakan menu kikil sapi yang dipadu dengan sayuran. Menu tambahannya, berupa lauk daging dan jerohan sapi seperti babat, paru, atau lidah sapi goreng.
Harga satu porsi menu kikil plus lauk tambahan seharga Rp 13 ribu. Warung Nasi Kikil Cak Man, adalah warung favorit Gus Dur semasa hidup.
Menurut Siti Khoirumlah, setiap pulang ke Jombang, Gus Dur tidak pernah lupa mampir ke warungnya. "Bahkan saat Gus Dur menjabat Presiden, beliau tidak pernah lupa mampir ke sini," jelasnya.