Rimbunan Bambu Temani Hayriantira di Makam Tanpa Namanya
Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cibunar, tempat jenazah Hayriantira (37) dimakamkan sebagai jenazah tak dikenal, berada di Kecamatan Tarogong Kidul, Garut
Editor: Yulis Sulistyawan
Laporan Wartawan Warta Kota, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, GARUT-- Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cibunar, tempat jenazah Hayriantira (37) dimakamkan sebagai jenazah tak dikenal, berada di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Jalan masuk ke makam di desa ini kecil sehingga tak bisa dilalui bus.
Jalan masuk TPU juga tak ada papan apa pun yang menunjukkan bahwa itu lokasi TPU Cibunar. Hanya ada sebuah gapura yang tak terawat.
Di bagian depan ada kuburan-kuburan bernisan dan bernama. Pohon-pohon besar juga menjulang di bagian depan. Berjejer sampai jalan di bawahnya amat teduh, Jumat (7/8/2015) siang, padahal matahari sedang terik.
Masuk ke bagian belakang, kuburan-kuburan berubah tak bernisan. Ada pula yang hanya diberi patok kayu.
Di bagian paling belakang yang dekat dengan jejeran pohon singkong dan rimbunan pohon bambu, disanalah jenazah Hayriantira (37) dimakamkan. Dia dimakamkan pada 2 November 2015, 2 hari usai ditemukan tewas di Hotel Cipaganti, Garut Jawa Barat.
Pohon-pohon bambu itu bergelayut, bergemerisik begitu angin bertiup. Di bawah rimbunan pohon bambu itu ada sebuah jalan kecil yang terhubung ke perkampungan warga.
Petugas RS dr Slamet, Yoyon (52), menceritakan, TPU Cibunar memang terbagi dua. "Ada lahan yang memang tempat pemakaman umum untuk warga sini. Tapi ada pula lahan makam untuk korban tanpa nama milik Rumah Sakit dr Slamet," kata Yoyon kepada wartawan, di lokasi penggalian kubur Rian.
Menurut Yoyon, sebenarnya kebun singkon warga pun masuk lahan makam rumah sakit. Begitu juga rimbunan pohon bambu. Nanti saat makin banyak jenazah tanpa nama, rimbunan pohon bambu dan kebon singkong itu akan ditebangi, lalu dijadikan lahan makam.
Di makam tanpa nama itu, kata Yoyon, mereka menghormati setiap jenazah. Satu liang lahat hanya untuk satu jenazah saja.
Yoyon mengaku memang setiap kuburan hanya diberi papan kayu sebagai penanda yang tak bertuliskan apapun.
Tapi Yoyon mengaku tahu persis setiap jenazah di sana. Dia punya denah makam dan segala kode mengenai setiap jenazah yang terkubur di sana. Di denah makam itu tertera kode jenazah beserta waktu pemakamannya.
Makanya begitu suatu saat jenazah itu diketahui identitasnya, Yoyon bisa mengetahui dengan mudah dimana jenazah itu terkubur