Kulit Warga Jembrana Melepuh Diserang Tomcat
Selain menyerang puluhan orang dewasa, tomcat juga menyerang sejumlah anak kecil yang menyebabkan gatal-gatal hingga luka melepuh di bagian kulitnya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, NEGARA - Ribuan semut semai atau serangga tomcat muncul di Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, Jumat (14/8/2015).
Selain menyerang puluhan orang dewasa, tomcat juga menyerang sejumlah anak kecil yang menyebabkan gatal-gatal hingga luka melepuh di bagian kulitnya.
Pantauan Tribun Bali (Tribunnews.com Network) kemarin, jenis serangga tomcat ini diketahui pertama kali sekitar sepekan yang lalu. Saat itu, sudah banyak warga yang mengeluhkan gatal-gatal hingga luka melepuh pada kulitnya.
Namun, warga menduga penyakit itu merupakan penyakit kulit tilas.
Mereka hanya mengobatinya secara tradisional yaitu dengan mengoles ramuan daun sirih serta daun cabai besar berisikan pamor.
Warga tidak mengetahui sumber dari penyakit yang merupakan tomcat dan berkeliaran di sekitar penghuni.
Tak disadari, serangan tomcat ini akhirnya meluas hingga lebih ke 50 kepala keluarga (KK) yang ada di Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara yang rumahnya di pinggiran sawah.
Seorang warga I Komang Bagiantara (37) saat ditemui di rumahnya kemarin mengatakan, akibat serangan tomcat ia menderita luka melepuh pada sekujur tubuh hingga kepala akibat serangan tomcat.
Bahkan, anaknya yang baru berusia 4 tahun, I Gede Dimas Cendana Putra turut menderita luka melepuh pada paha dan badannya. Ibu dan bibinya yang tinggal serumah juga tak luput dari serangan serangga tomcat.
Kemunculan serangga ini, biasanya ramai pada malam hingga pagi harinya.
Awalnya, Bagiantara mengira tomcat hanya serangga biasa.
Sehingga setelah tergigit ia langsung menepuk di kulitnya dan menggaruk luka tersebut ketika terasa gatal.
Akhirnya, setelah digaruk rasa gatal malah meluas ke bagian kulit lainnya hingga memerah dan terasa perih serta muncul bintik-bintik nanah pada permukaan kulit yang terinfeksi.
"Sudah saya bawa ke banyak dokter tapi dibilang penyakit kulit dan alergi makanan. Kemarin sempat frustasi karena sakitnya malah meluas dan susah hilang. Saya kira ini penyakit niskala sampai-sampai mau gelar mecaru," kata dia.
"Akhirnya dua hari lalu saya bawa ke dokter dan bawa foto serangga yang sempat menggigit. Nah di situ baru diketahui jika itu akibat digigit tomcat. Selama ini tidak tahu, bahkan sampai ribuan kemarin itu saya bakar tomcatnya," jelasnya.