Jokowi Sibuk, Rencana 'Video Call' dengan Warga Nunukan Batal
Secara teknis kami sudah siap untuk (video call) tanggal 17 (Agustus), namun karena kesibukan video conference-ya sementara diundur
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Rencana video call antara Presiden RI Joko Widodo dengan warga di Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-70 dipastikan batal.
Direktur Utama Balai Penyediaan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) Wayan Toni Supriyanto mengatakan, dari sisi teknis video conference itu siap dilaksanakan namun batal karena padatnya acara presiden.
“Secara teknis kami sudah siap untuk (video call) tanggal 17 (Agustus), namun karena kesibukan video conference-ya sementara diundur mungkin di bulan September,” papar Toni, Sabtu (15/08/2015).
Awalnya, direncanakan sebuah video conference antara Jokowi dengan masyarakat perbatasan di Kabupaten Nunukan akan dilaksanakan usai upacara peringatan hari Kemerdekaan RI ke-70, Senin (17/8/2015).
Sementara itu, sepanjang tahun ini Kemenkominfo bekerja sama dengan pemerintah daerah dan Telkomsel telah membangun 10 BTS di wilayah perbatasan untuk memberikan kemudahan warga perbatasan mengakses internet. Sebelumnya warga perbatasan sulit mengakses internet karena minimnya faslitas jaringan.
“Dari pemda telah menyiapkan lahan untuk tempat BTS, tower dan transmisi satelitnya disiapkan Kominfo, BTS-nya oleh Telkomsel, sehingga masyarakat bisa mengakses sinyal seluler sampai desa desa atau perbatasan terpencil,” lanjut Toni.
Dengan ditambahnya 10 BTS dengan jaringan 3G, jumlah BTS yang ada di Pulau Sebatik kini berjumlah 36 buah. Direktur Penjualan Telkomsel, Mas’ud Khamid mengatakan, dengan penambahan 10 BTS di wilayah perbatasan akan mempermudah warga Sebatik untuk mengakses internet dengan cepat.
“Kehadiran BTS Tekomsel di wilayah-wilayah perbatasan amat penting mengingat lokasi tersebut secara geopolitik sangat strategis dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” papar Khamid.(Kontributor Nunukan, Sukoco)