Rayakan HUT RI, Kodim 0829 Bangkalan Gelar Drama Kolosal Perjuangan Trunojoyo
Sepenggal kisah perjuangan tokoh Madura, Trunojoyo ditampilkan Kodim 0829 Bangkalan dalam pertunjukan drama kolosal penutup rangkaian kegiatan HUT RI
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Sepenggal kisah perjuangan tokoh Madura, Trunojoyo ditampilkan Kodim 0829 Bangkalan dalam pertunjukan drama kolosal penutup rangkaian kegiatan HUT Kemerdekaan Ke-70 Republik Indonesia di Alun - alun Kota, Senin (17/8/2015).
Drama perlawanan mengusir kolonial Belanda (VOC) di tahun 1677 hingga 1679 dengan durasi tak lebih dari 30 menit itu diperankan oleh 289 orang.
Mereka terdiri dari personel Kodim, Lanal Batuporon, Polres, Satpol PP, Persatuan Silat (PS) Jokotole, Kartika Chandra, dan Sanggar Tari Tarara.
Dikisahkan, perjuangan Trunojoyo amat berat lantaran selain menghadapi VOC, dirinya harus berhadapan dengan teman, saudara, dan bangsanya sendiri.
Penguasa kala itu, Raja Mataram Amangkurat I telah bertindak sewenang - wenang terhadap rakyatnya dan bersekutu dengan Belanda.
Dalam pemberontakan itu, Trunojoyo yang bergelar Panembahan Maduretno mendapat dukungan penuh dari tokoh Madura dan Surabaya.
Bahkan, warga Makasar pimpinan Kraeng Galesung yang menyingkir ke Jawa karena terdesak Belanda, juga berada di pihak Trunojoyo.
Keberhasilan Trunojoyo mengalahkan penguasa dan kolonial Belanda dijadikan momentum kedaulatan Madura, terpisah dari Kerajaan Mataram.
Kendati akhirnya, Trunojoyo ditangkap Belanda di Lereng Gunung Kelud pada 27 Desember 1679 dalam pelariannya karena terdesak pasukan Belanda.
Komandan Kodim 0829 Bangkalan Letkol Inf Sunardi Istanto menyatakan, sengaja mengambil tema tokoh lokal "Perjuangan Pangeran Trunojoyo" agar masyarakat bisa mengambil spirit dari kegigihan Trunojoyo.
"Pahlawan ini melawan Belanda dengan mengorbankan jiwa raganya. Perjuangan menegakkan keadilan harus terus dilakukan tanpa peduli memandang siapa dan latarbelakangnya," katanya.
Menurutnya, tugas memperjuangkan keadilan masyarakat menjadi tugas bersama para penegak hukum demi kepentingan bangsa dan negara.
"Ketika keadilan untuk rakyat terjaga, bangsa ini pasti kuat. Karena kekuatan sebuah negara bersumber dari kekuatan rakyatnya," pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibnu Fuad mengemukakan, drama kolosal Perjuangan Pangeran Trunojoyo diharapkan mampu menjadi pendorong semangat masyarakat, pejabat negara, dan para aparat penegak hukum.
"Perjuangan belum selesai. Perjuangan di bidang ekonomi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat menjadi tugas bersama, termasuk saya sebagai Bupati Bangkalan," ujar Bupati yang biasa disapa Ra Momon itu.
Untuk itu, lanjutnya, pihak Pemkab Bangkalan membuka kran investasi selebar - lebarnya guna mengundanga para investor berinvestasi di Bangkalan.
"Asalkan tetap menjaga budaya agamis masyarakat Bangkalan, kami siap," tandas Ra Momon.