Meiner Harus Menunggu 24 Tahun Untuk Dapat Kursi Roda
Putra keempat pasangan Wempi Makaminang (63) dan Susan Bawintil (54) tampak semringah ketika mendapat bantuan kursi roda
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BOLTIM -- Penantian panjang Meiner Makaminang (24) warga Desa Molobog, Kecamatan Nuangan, Boltim yang menderita kelumpuhan untuk mendapatkan kursi roda akhirnya terjawab pekan lalu.
Putra keempat pasangan Wempi Makaminang (63) dan Susan Bawintil (54) tampak semringah ketika mendapat bantuan kursi roda dari Ketua DPRD Boltim Sam Sachrul Mamonto.
Selama ini, Meiner hanya menggunakkan kursi kayu dan tak bisa kemana-mana. Bantuan pemerintah yang selama ini dinanti keluarganya pun tak kunjung datang. Kendati sudah didengar ada bantuan bagi warga tak beruntung tersebut.
Ketika menerima bantuan tersebut, Meiner tak mampu berbicara namun memberikan isyarat sebagai syukur atas bantuan tersebut.
"Kelihatannya dia senang. Sejak kecil dia menginginkan kursi roda ini," kata ibundanya tercinta, Jumat pekan lalu.
Dia menceritakan anak kesayangannya menderita kelumpuhan sejak berusia tujuh hari. Dia menduga disebabkan oleh kekurangan cairan saat bayi.
Setiap hari, Meiner hanya bisa duduk di kursi kayu untuk menjalani kesehariannya. "Dia hanya mampu makan dan mandi sendiri, selebihnya butuh bantuan orang lain dalam beraktivitas," jelasnya.
Berasal dari keluarga tak mampu, membuat mereka tak bisa membeli kursi roda untuk anaknya. Mereka berharap uluran tangan pemerintah.
Warga desanya pun sudah berinisiatif untuk membuat proposal agar mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial. "Sudah lebih dua tahun diajukan tapi belum dapat juga," ucapnya.
Dia bersyukur, keluh kesahnya diketahui oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Boltim, Sam Sachrul Mamonto.
Sachrul yang mengunjungi Desa Molobog merasa prihatin dengan kondisi Meiner dan menjanjikan akan memberi kursi roda.
"Minggu lalu dijanjikan akan memberikan kursi roda kepada anak saya. Sekarang sudah kami terima penuh syukur. Kami sampaikan terima kasih tak terhingga kepada pak ketua Dewan," katanya.
Senada dengannya, sang suami Wempi Makaminang (63) yang sehari-harinya berprofesi sebagai nelayan mengaku penghasilannya tak cukup untuk membiayai kehidupannya keluarganya sehari-hari. Apalagi membeli kursi roda untuk anak kesayangannya tersebut.
"Tapi kami tak menyangkah mendapat bantuan kursi roda ini," jelasnya.