Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rapelan Gaji PNS RSUD Jambi Selama Enam Bulan Tak Jelas

Hanya saja jawabannya selalu tidak memuaskan. Misalnya, dibilang sedang dikerjakan atau dijawab nanti-nanti.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Rapelan Gaji PNS RSUD Jambi Selama Enam Bulan Tak Jelas
Tribunnews.com/Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Sejumlah PNS di lingkup RSUD Raden Mattaher  Jambi mengaku resah. Mereka mempertanyakan rapel kenaikan gaji bulan Januari-Juni yang tak kunjung cair. Sebagian mereka mengaku berinisiatif menanyakan ke pengelola RSUD, namun tidak pernah mendapatkan jawaban melegakan.

Satu di antara PNS RSUD Raden Mattaher yang minta identitasnya dirahasiakan kepada Tribun membeberkan, mengenai rapelan tersebut sudah banyak para pegawai menanyakan ke bagian keuangan. Hanya saja jawabannya selalu tidak memuaskan. Misalnya, dibilang sedang dikerjakan atau dijawab nanti-nanti.

"Wajar dong sebagai pegawai mempertanyakan hal tersebut. Itukan hak kita, karena upah kita sebagai abdi negara. Rasanya capek nanyakan ini. Kalau alasan lain, katanya cuma satu orang yang mengerjakan administrasi tersebut, tapi kebanyakan jawabnya nanti-nanti terus. Jadi bosan dengarnya," ucap pegawai tersebut.

Dilanjutkannya, rapelan yang diterima pegawai tersebut sekitar Rp 1 juta lebih untuk kurun waktu selama enam bulan. "Nah, coba Anda bayangkan, PNS Rumah Sakit Raden Mattaher itu ada sekitar 1.000 orang lebih. Kalau rata-rata tiap PNS dapat Rp 1 juta rapelan, tinggal kalikan saja 1.000, sekitar Rp 1 miliar lebih kan yang belum turun. Nah kemana uang sebanyak itu," pegawai tadi balik bertanya.

Tribun coba mengkonfirmasi permasalahan tersebut kepada bagian Humas dan Keuangan RSUD Raden Mattaher, Jumat (21/8). Hanya saja pihak yang hendak dijumpai sedang tak berada di tempat. Kemudian mencoba menghubungi Direktur Keuangan RSUD Raden Mattaher, Arpani via telpon juga tidak ada jawaban.

Tiga kali dihubungi, tidak diangkat. Ketika coba di SMS tetap tak mendapat balasan, dan dihubungi kembali nomor ponsel Arpani bernada tidak aktif. Kasubbag Humas RSUD Raden Mattaher, Betty ketika dikonfirmasi Tribun mengenai permasalahan tersebut, Sabtu (22/8) di ruang kerjanya belum juga dapat jawaban.

Dia mencoba memediasi ke Kabag Keuangan, hanya saja tetap tidak bisa ditemui. Betty belum bisa bicara panjang lebar, lantaran soal rapel kenaikan gaji yang belum turun itu bagian keuangan lebih tahu. Betty yang mengutus stafnya hubungi Bagian Keuangan, didapat jawaban kalau rapel kenaikan gaji sedang dikerjakan.

Berita Rekomendasi

Tribun mencoba konfirmasi kepada Plt Direktur Utama RSUD Raden Mattaher, Andi Padda via ponsel, tetap tak kunjung mendapat jawaban. Saat dihubungi, suara wanita di ponsel justru mengatakan salah sambung. Coba di SMS, juga tidak ada jawaban. (adi/jun)

Sumber: Tribun Jambi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas