Inilah Penjelasan Menurut Tradisi Tutur Suku Using Kenapa Ada Orang Bernama Tuhan
Pria bernama Tuhan asal Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, menimbulkan polemik di masyarakat.
Editor: Sugiyarto
Dalam Islam, lanjutnya, tidak dipermasalahkan memakai nama "Tuhan" asalkan ada nama lain sebelum atau setelahnya agar tidak menimbulkan penafsiran yang tunggal.
Dia mencontohkan nama "Ghofur", yang sebetulnya nama sebutan Tuhan yang berarti pemberi ampun. Namun, di depan nama itu harus ditambah "Abdul" sehingga menjadi "Abdul Ghofur" yang berarti "hamba pemberi ampun".
Namun, Tuhan mengaku enggan mengubah namanya.
"Nama saya adalah pemberian dari orang tua jadi saya tidak akan menggantinya," ucap Tuhan.
Sebelumnya, Tuhan mendadak tersohor dan banyak diperbincangkan karena bernama Tuhan.
Ayah dua anak itu merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara dari pasangan Jumhar dan Dawiyah.
Dia mengaku tidak mengetahui alasan bapak dan ibunya memberikan nama Tuhan kepada dirinya.
Dia juga mengaku bahwa selama ini dirinya tidak merasa aneh dengan nama yang disandangnya.
Tukang kayu asal Dusun Krajan, Desa Kluncing, Kecamatan Licin, Banyuwangi, ini mendadak tersohor dan banyak diperbincangkan karena bernama Tuhan.
Ayah dua anak itu mengaku tidak mengetahui alasan bapak dan ibunya memberikan nama Tuhan kepada dirinya.
"Bapak dan ibu saya sudah meninggal. Nama kakak-kakak saya juga seperti orang kebanyakan," ujar Tuhan ketika ditemui, Jumat (21/8/2015).
Dia juga mengaku bahwa selama ini dirinya tidak merasa aneh dengan nama yang disandangnya.
"Hanya, beberapa minggu terakhir ini, banyak yang tanya nama saya yang sebenarnya. Mereka tidak percaya nama saya Tuhan. Ya sudah, saya kasih (lihat) KTP saya saja," ungkapnya.
Lelaki kelahiran 30 Juni 1973 itu menjelaskan, sebagian besar tetangganya menyebutnya "Toha".