Inilah Kronologis Bentrok TNI-Polri di Majene yang Menewaskan Prada Yuliandi
Bentrok anggota Batalyon Infanteri TNI 721 Majene dan Anggota Polres Polman berakhir dengan satu orang tewas.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Bentrok anggota Batalyon Infanteri TNI 721 Majene dan Anggota Polres Polman berakhir dengan satu orang tewas.
Anggota Batalyon Infanteri TNI 721 Majene, Prada Yuliandi tewas tertembak di bagian perut.
Kejadian ini bermula ketika telah terjadi perkelahian antara anggota Kodim 1401/Majene Praka Laksmono (34) dengan Anggota Patmor Res Polman Bribda Ambo Sikki di Sirkuit Permanen Sport Center, Jl Stadion Kelurahan Pekkabata Kec Polewali Kab Polman, Minggu (30/8/2015).
Praka Rusmono yang sedang menonton balapan anggota kru MMS racing Team Majene, Umar (27) didatangi beberapa anggota Patmor yang nonton di atas lintasan balapan.
Umar terkena tongkat anggota Patmor sehingga hampir terjatuh di parit. Tak terima kejadian itu, Praka Laksmono pun menghampiri Anggota Patmor.
"Jangan begitu pak saya juga anggota,"ujarnya.
Beberapa anggota patmor Res Polman yang melihat kejadian tersebut tidak terima dan mengeroyok Praka Laksmono.
Beberapa jam kemudian, Kapolres Polman AKBP Agoeng Adi Koerniawan dan Pasi Ops Dim 1402/Polmas Kapten In Martani tiba di TKP untuk mendamaikan mereka.
Menjelang sore, anggota Kompi senapan B Yonif 721/ Mks Prada Yuliadi tertembak kemudian tewas di Sirkuit permanen Sport Center, Jl Stadion Kel Pekkabata Kec Polewali Kab Polman
Hal ini terjadi ketika 50 anggota TNI menyerang anggota Patmor yang sedang bertugas dengan menggunakan badik, sangkur, doble stick dan batu.
Anggota Polres Polman pun membela diri dan melepaskan tembakan ke anggota TNI yang menyerang sehingga mengakibatkan Prada Yuliandi tewas tertembak di bagian perut. (*)