Mamat mengatakan, sejumlah masyarakat yang ada di desanya terpaksa juga harus sabar saat akan berpergian ke Kota Nanga Pinoh, apalagi bagi mereka yang tidak mempunyai kendaraan bermotor.

“Paling kalau ada tumpangan ya numpang, kalau tidak bisa ya terpaksa sabar, Cuma yang saya pikirkan itu kalau ada orang sakit kan kasihan,” katanya.

Butuh Kapal Patroli

Selain anggaran pengerukan sungai Syarifudin juga berharap, ada anggaran pembelian kapal patroli.

Kapal tersebut berfungsi pada kondisi darurat, seperti ketika ada kecelakaan kapal ataupun untuk melakukan patroli seperti sekarang ini.

“Karena sampai sekarang kita belum ada, jadi untuk memantau kondisi sungai juga sulit,” katanya.

Kendati transportasi sungai lumpuh, Syarifudin mengatakan, harga kebutuhan pokok di daerah tertentu tidak mengalami lonjakan yang signifikan, karena masyarakat masih bisa menggunakan kendaraan roda dua untuk belanja.

“Ada memang yang naik, tapi tidak seberapa, ya mudah-mudahan hujan segera turun agar transportasi air kembali normal, sebab banyak masyarakat yang merasakan dampaknya, khususnya untuk keperluan angkut barang” katanya. (ali)