Jual Daging Babi Rp 4.000 Lebih Murah, Bintang Siregar Dipukuli Pesaingnya
Lantaran perbedaan harga daging, dua pedagang daging babi terlibat aksi adu jotos di Jalan SKI, Kelurahan Naga Huta Timur, Siantar Marihat
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, PEMATANGSIANTAR - Lantaran perbedaan harga daging, dua pedagang daging babi terlibat aksi adu jotos di Jalan SKI, Kelurahan Naga Huta Timur, Siantar Marihat, Pematangsiantar, Sumatera Utara, Rabu (2/9/2015).
Bintang Siregar (20) dan Mario Tambunan (35) berjualan daging babi di lokasi yang berdekatan di tepi Jl SKI, Pematangsiantar. Keributan berawal ketika Bintang mematok harga 26.000 untuk satu kilo daging babi. Sementara Mario menjual dagingnya dengan harga Rp 30.000 per kilogram.
Dengan selisih harga Rp 4.000 itu, sebagian besar pembeli jelas memilih daging yang dijual Bintang. Situasi itu membuat Mario naik pitam karena daging yang dijualnya tak dilirik pembeli. Akhirnya, dengan amarah meledak-ledak, Mario mendatangi Bintang di tempatnya berjualan.
Tak ayal, adu mulut sengit terjadi di antara kedua penjual daging babi itu. Adu mulut kian sengit hingga akhirnya bermuara pada baku pukul. Beruntung warga yang ada di sekitar lokasi kejadian segera melerai keduanya dan melaporkan kejadian itu ke mapolsek.
Polisi bergegas datang ke lokasi kejadian lalu membawa kedua pedagang daging itu ke mapolsek untuk menyelesaikan masalah mereka. Kepada polisi Bintang menjelaskan Mario mendatangi tempatnya berjualan dan tanpa banyak tanya langsung memukuli dirinya.
"Dia (Mario) yang tadi datang ke tempat jualanku. Aku tadi sama adikku si Surya. Langsung dipukulinya kami. Ramai tadi yang memukuli kami, lebih dari 3 oranglah," kata Bintang.
Bintang membenarkan jika aksi Mario itu dipicu perbedaan harga daging babi yang mereka jual. "Ya memang gara-gara harga. Terserah kami mau kasih harga berapa. Kalau mau bersaing, bersaing yang sehat. Bukan seperti itu," tambah Bintang.
Bintang menambahkan, sebenarnya dirinya sudah lebih dulu berjualan di tempat itu. Sementara, Mario belum lama mencari nafkah di sana. "Kami sudah sejak 7 tahun lalu berjualan di situ. Kami duluan merintis berjualan daging babi itu," tambah Bintang.
Setelah beberapa lama berada di mapolsek, masalah di antara kedua pedagang daging babi itu dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan. "Masalah itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Mereka sudah berdamai melalui surat perjanjian ditandatangani kedua belah pihak," ujar Kapolsek Siantar Marihat AKP Ruslan.
(Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.