Waspada Gas Elpiji Oplosan Banyak Beredar di Sidoarjo
Sebuah rumah di Tanggulangin, digerebek personel Satreskrim Polres Sidoarjo, menambah daftar panjang praktik culas pengoplosan elpiji bersubsidi.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Miftah Faridl
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Sebuah rumah di Dusun Sampurno, Tanggulangin, digerebek personel Satreskrim Polres Sidoarjo, menambah daftar panjang praktik culas pengoplosan elpiji bersubsidi.
Sebelum menggerebek rumah Brodin di Sampurno, polisi menggerebek tiga lokasi berbeda yakni rumah Choiron di Perumahan CSM Blok A5, Sidodadi, Candi; Ahmad Syafullah di Desa Entalsewu, Kecamatan Buduruan; dan Aris Arianto di Desa Sidodadi, Candi.
Dalam sehari, kapasitas produksi industri rumahan suntik elpiji di masing-masing rumah ini bisa mencapai ratusan. Artinya, ribuan elpiji oplosan 12 kilogram dan 50 kilogram beredar di pasar Sidoarjo.
Cara mereka mengoplos pun sama, menggunakan stik besi yang menghubungkan dua katup tabung. Diberitakan sebelumnya, Satreskrim Polres Sidoarjo kembali menggerebek industri rumahan pengoplos elpiji milik Brodin alias Udin, Senin (7/9/2015).
Brodin merangkap sebagai agen elpiji. Modusnya tak jauh beda dari pengoplos yang lebih dulu ditangkap. Ia ketahuan memindahkan elpiji tiga kilogram ke gas elpiji 50 kilogram dan 12 kilogram. Hasilnya, tabung berukuran besar yang tak disubsidi itu berisi elpiji bersubsidi yang seharusnya ditujukan untuk masyarakat.
"Kami menyelidiki informasi itu. Ternyata benar ada praktik pengoplosan elpiji dari yang berubsidi ke tabung yang tidak disubsidi pemerintah," ujar Kasatreskrim AKP Ayup Diponegoro, Senin (7/9/2015).
Dari data polisi, terdapat 224 tabung elpiji kemasan 3 kilogram, 57 buah elpiji kemasan 12 kilogram dan 17 tabung elpiji ukuran 50 kilogram. Pada akhirnya, masyarakat bawah kesulitan menemukan elpiji kemasan tiga kilogram.