Kisah Pilu Lelaki Tua Tukang Duplikat Kunci Digugat Satu Miliar
Kisah pilu yang mengetuk hati terjadi pada lelaki tua bernama Budiyono, seorang juru duplikat kunci di Gondomanan, dan keluarga.
Editor: Sugiyarto
Bahkan dia dapat menyekolahkan keempat anak-anaknya.
Berdagang
Ia mengajak Sutinah, istrinya, untuk membantunya berdagang, dengan membuka warung makan kecil di belakang lapak duplikat kuncinya.
Sehari-hari, pukul tujuh pagi, ia bersama istri dan ketiga anaknya, berangkat dari rumahnya di Bantul, dan berjualan di tempat tersebut.
"Saya menduplikat kunci bersama, kedua anak saya. Istri saya bekerja berjualan makan di warteg kecil di belakang. Anak yang cewek bekerja di toko sebelah," ujar Budiyono, Selasa (8/9).
Awal ia bekerja menjadi juru duplikat kunci, Budiyono hanya belajar dari pamannya.
Waktu itu ia masih mengerjakannya secara manual, baru kemudian dari pundi-pundi uang yang dikumpulkannya sejak tahun 1980, ia berhasil membeli mesin penduplikat seharga Rp2 Juta.
Sehari-hari, Budiyono dan istrinya dapat mengumpulkan uang sebanyak Rp100.000 per hari, yang digunakan untuk kebutuhan keenam anggota keluarganya.
Walaupun sangat kecil, dari situlah, ia dan keluarganya bergantung hidup.
Sutinah, Istri Budiyono, merasa sangat terpukul adanya kejadian tersebut.
Sampai saat ini, ia masih merasa takut, jika sampai terjadi apa-apa dengannya ataupun keluarganya.
Ia bahkan sakit-sakitan semenjak surat gugatan itu dilayangkan kepadanya.
Tiada hari tanpa pusing memikirkan masalah tersebut.
Suaminya, Budiyono bahkan jarang makan dan menjadi pemurung sejak masalah tersebut merundung keluarganya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.