Lokasi Bunuh Diri Dosen Unair Termasuk Kawasan Terlarang
Suryadi (60), salah satu satpam yang bertugas di sekitar area mengatakan, sebenarnya gedung yang belum rampung itu terlarang bagi orang luar.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Terkait tewasnya seorang dosen Unair yang diduga bunuh diri akibat menderita penyakit, Kapolsek Sukolilo Kompol Noerijanto mengatakan, keluarga korban tak tahu detail soal penyakit tersebut.
Yang pasti, menurutnya, penyakit itu sudah diderita bertahun-tahun dan saat diobati belum ada yang bisa memastikan jenis penyakitnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang dosen Fakultas Hukum bunuh diri dengan cara terjun dari MIPA Tower ITS Surabaya, Kamis (24/9/2015) sore.
Suryadi (60), salah satu satpam yang bertugas di sekitar area mengatakan, sebenarnya gedung yang belum rampung itu terlarang bagi orang luar.
Namun, karena kemarin libur, tak ada pengawasan di sekitar.
Gedung itu, kata dia, sedang dalam penggarapan tahap ketiga yang dimulai sekitar Juli 2015. Tahap pertama pengerjaan sekitar dua tahun lalu.
“Kalau ada yang jaga, biasanya tidak boleh orang asing masuk sini. Apalagi kalau sampai naik tangga. Soalnya berbahaya, bangunannya saja belum selesai,” ucap Suryadi.
Saat ini sedang dalam penyelidikan yang berwajib. Saat ini di TKP masih banyak polisi. Jenazah sudah diotopsi di RS Dr Soetomo.