15 Jemaah KBIH Persis Jadi Korban Tragedi Mina
Pencarian informasi keberadaan 225 jemaah haji asal Indonesia yang hilang pasca-musibah di Mina, terus dilakukan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Pencarian informasi keberadaan 225 jemaah haji asal Indonesia yang hilang pasca-musibah di Mina, terus dilakukan. Hingga kini keberadaan mereka belum diketahui secara jelas.
Mereka adalah jemaah haji yang di antaranya tergabung di kloter 61 Kabupaten Bandung dan sebagian besar di antaranya dari KBIH Persis.
Pagi ini ada kabar mengejutkan yang datang dari Pembimbing Utama KBIH Persis. Dikutip dari laman www.persis.or id, disebutkan bahwa di antara korban meninggal dunia tragedi Mina yang sudah diketahui memakan korban 753 orang dan 887 orang lainnya luka-luka, ternyata ada jemaah dari KBIH Persis yang berangkat dengan kloter 59 dan kloter 61.
Laman Persis.co.id, melaporkan berdasarkan kabar yang diterima dari H Acep Saefudin Maksum, Pembimbing Utama KBIH Persis tahun ini yang tengah berada di Mekkah, semua jemaah dari kloter 59 selamat walaupun mereka ikut berdesakan, namun dapat selamat kembali ke tenda.
Sementara itu, para jemaah dari Kloter 61 masih banyak yang belum kembali ke tenda. Ada sekitar 192 orang yang dilaporkan hilang. Dan sebanyak 15 jemaah di antaranya dipastikan meninggal.
Di antara nama-nama jemaah meninggal yang dilaporkan H Acep Saefudin melalui telepon langsung dan pesan singkat (sms) ke PP Persis pada pukul 17.15, Jumat (25/9/2015) adalah sebagai berikut:
Karom 8: Rosdah, Nana, Imas, Atang, Ima, Maemunah, Sarjo, dan Saadah
Karom 4: H. Koko, Hj. Atik, Supardi, dan Aruk.
Karom 9: Rumyati, Neneng Rukmini, dan Wisma Widyana.
Jumlah ini kemungkinan bertambah karena sampai saat ini masih terus dilakukan pencarian dan identifikasi korban oleh PPIH.
Atang, Maimunah, Ima, adalah jemaah yang teridentifikasi warga Banjar, Jawa Barat. Dikdik dan Ira, tidak termasuk jamaah yang dilaporkan Persis. Maka, bisa jadi saat ini sudah ada 17 jemaah asal Jawa Barat yang meninggal dunia.
Kepastian lima orang terakhir yang sebelumnya sudah diberitakan media, berdasarkan penjelasan dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Banjar Drs H Dadang Romansyah Msi. (dia)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.