Karnadi Ditodong Pistol, Lehernya Dicekik Penumpangnya Sendiri
Atas peristiwa itu ia terpaksa kehilangan sepeda motor Yamaha Mio berwarna hitam dengan nopol BG 5682 AAO yang baru dikreditnya selama lima bulan.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Karnadi (40), warga Jalan Gubernur HA Bastari Lorong Habib Kelurahan Silaberanti Kecamatan Seberang Ulu (SU) I, Palembang menjadi korban begal.
Ia dibegal oleh penumpangnya sendiri, saat tengah melintas di Jalan Soekarno Hatta tepatnya disimpang lampu lalulintas Kelurahan Alang-Alang Lebar Kecamatan Alang-Alang Lebar, Minggu (27/9/2015) malam.
Atas peristiwa itu ia terpaksa kehilangan sepeda motor Yamaha Mio berwarna hitam dengan nopol BG 5682 AAO yang baru dikreditnya selama lima bulan.
Mendapat musibah, ia kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Palembang, Senin (28/9/2015).
Dihadapan petugas, Karnadi yang juga bekerja sebagai buruh bangunan ini mengaku, kejadian itu bermula saat ia baru keluar rumah, dan hendak mangkal di pangkalan ojek yang berada di kawasan simpang empat Jakabaring.
"Baru saja keluar mencari penumpang, belum sampai di pangkalan sudah bertemu pelaku itu," ujarnya saat memberikan keterangan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang.
Dihadapan petugas, Karnadi mengaku penumpang itu awalnya meminta antar kekawasan Talang Kelapa.
Namun karena hendak cepat, akhirnya ia melintas melalui Jalan Soekarno Hatta.
Namun belum sampai di tujuan, dan melintas di lokasi kejadian, ia dihadang oleh dua orang yang menggunakan sepeda motor.
Sebelumnya, iIa mengaku ada orang yang mengikuti, namun tidak curiga kalau orang tersebut bakal merampoknya.
"Saat berhenti, penumpang yang saya bawa itu lalu mencekik saya, dan dua orang itu menodongkan pistol ke arah kepala saya, dan satunya menodongkan pisau," ceritanya.
Ketakutan atas aksi yang dijalankan para pelaku, ia pun tak bisa melawan ketika para pelaku menggeledah dirinya, dan mengambil Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) sepeda motor tersebut.
Karnadipun mengaku, setelah peristiwa itu ia harus pulang ke rumah dengan berjalan kaki.
"Saya tidak menyangka jika penumpang saya itu sudah sekongkol dengan perampok itu. Saya tidak bisa berbuat banyak, karena malam itu memang sedang sepi," katanya.