Diterjang Angin Kencang, Kapal Besar Seruduk 4 Kapal Kecil di Pelabuhan Kalianget Sumenep
Kecelakaan laut kembali terjadi di pelabuhan Kalianget, Kabupaten Sumenep.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Kecelakaan laut kembali terjadi di pelabuhan Kalianget, Kabupaten Sumenep.
Setelah sebuah kapal pengangkut garam bocor di lambungnya dan tenggelam di pelabuhan Dermaga II Kalianget , kini kejadian hampir sama juga terjadi di sekitar lokasi sebelumnya.
Empat kapal kayu pengangkut garam milik PT Garam Sumenep hancur berkeping-kepung dan tenggelam karena ditabrak sebuah kapal besar bernama KM AMERTA asal Jakarta, Senin (28/9/2015).
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Karena selain empat kapal kayu milik PT Garam tersebut, juga sebanyak 32 ton garam yang siap jual dan sudah siap angkut pun tenggelam bersama ketiga perahu yang hancur berkeping-keping tersebut.
Syarkawi (50), warga Desa Kalianget Timur, yang melihat kejadian tersebut mengungkapkan, kecelakaan itu bermula, pada saat sebuah kapal barang KM AMERTA yang baru saja bongkar muat barang di Dermaga II, hendak keluar dari pelabuhan.
Namun baru saja kapal besar asal Jakarta ini lepas jangkar dan hendak bertolak, tiba-tiba angin kencang menerjang kapal yang baru saja belok hendak keluar pelabuhan.
Angin kencang dan terjangan ombak yang sangat kuat, mengakibatkan kapal terhempas kembali ke bibir jembatan pelabuhan.
"Pada saat itu juga, empat kapal kayu milik PT Garam yang sedang menaikkan garam di dermaga II tak bisa menghindar ketika kapal besar tersebut menabrak keempat kapal kayu. Braaaaakkk...kapal kayu hancut berantakan dan kemudian tenggelam," ujar Syarkawi.
Beruntung, sebanyak 6 awak kapal kayu yang sedang menaikkan garam segera melompat ke laut sebelum kapal yang memuat alat berat tersebut menghantam kapal kayunya.
"Sebelum kejadian itu, sejumlah abk sudah berteriak kepada kapten kapal membertahukan kapal kapalnya akan menabrak empat kapal kayunya. Namun kapal barang sepertinya lepas kendali karena kuatnya terjangan angin dan ombak hingga kapal terhempas menimpa ketiga kapal kayu," lanjut Syarkawi.
Williyanto, salah seorang petugas Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai ( KPLP ) Syahbandar Kalianget, mengakui adanya kecelakaan laut tersebut.
Kini pihaknya tengah memeriksa kapten kapal dan juga nahkoda empat kapal kayu untuk memastikan penyebab sebenarkan laka laut yang menyebabkan empat kapal kayu hancur berantakan dan tenggelam bersama isi muatannya.
" Saat ini kami sedang memeriksa kapten Kapal Motor AMERTA, dan empat nahkoda kapal kayu milik PT Garam. Hasilnya nanti akan kami sampaikan kawan-kawan media," kata Willy panggilan akrabnya.
Kini kapal AMERTA masih ditahan di pelabuhan Dermaga II Kalianget beserta seluruh krunya untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sedangkan keping-keping kapal kayu sebagian sudah dievakuasi ke sekitar kawasan pelabuhan Kalianget.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.