Sebelum Bantai Salim Kancil Ternyata 60 Orang Pembantai Ini Isi Kekebalan Tubuh
Para pembantai Salim Kancil ternyata juga membekali diri dengan ilmu kebal sebelum menganiayai Salim Kancil dan Tosan.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Para pembantai Salim Kancil ternyata juga membekali diri dengan ilmu kebal sebelum menganiayai Salim Kancil dan Tosan.
Sebanyak 60 orang warga Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang diketahui mendatangi seorang kiai di Probolinggo untuk mendapatkan kekebalan tubuh itu.
Mereka dipimpin Mat Dasir, koordinator Tim 12 yang merupakan tim sukses Kepala Desa Hariyono.
Ke-60 orang itu berangkat ke Probolinggo Jumat (25/9/2015) pukul 22.00 wib. Mereka berangkat usai menggelar rapat di Balai Desa Selok Awar-Awar.
Kapolres Lumajang AKBP Fadly Munzir Ismail mengatakan, sejumlah orang yang dipimpin Dasir menggelar rapat di balai desa malam sebelum penganiayaan Salim dan Tosan.
"Rapat itu tentang rencana aksi kelompok pro tambang, aksi tandingan untuk anti tambang," ujar Fadly saat rapat dengan Komisi III DPR RI dan Kapolda Jatim di Lumajang, Jumat (2/10/2015).
Namun rencana aksi tandingan itu dilarang oleh Babinkamtibmas desa setempat. Akhirnya rapat itu selesai dan dilanjutkan rapat kecil.
Kemudian pukul 22.00 wib, rombongan berangkat ke Probolinggo sampai dini hari. "Katanya untuk ngisi semacam ilmu kebal," lanjut Fadly, sebagaimana dilaporkan reportee SURYA.co.id dari Lumajang.
Pada pagi harinya setelah pulang dari Probolinggo, Dasir Cs mendapatkan laporan tentang aksi Tosan yang menyebarkan selebaran.
Selebaran berisi tentang pernyataan Kades untuk menghentikan penambangan pasir di Pantai watu Pecak.
Aksi Tosan itulah yang dibalas penganiayaan. Tosan selamat karena dikira tewas. Warga kemudian mendatangi Salim Kancil dan menganiayanya sampai tewas.
Seperti diketahui, Salim Kancil ternyata juga kebal senjata tajam. Massa sempat membacok dan menggergaji lehernya tetapi tidak mempan. Ia tewas setelah dikepruk batu.