Sutatik Wongso Dimejo Belum Kembali ke Pemondokan Sejak Tragedi Mina
atu lagi jemaah haji Embarkasi Solo yang tergabung dalam Kloter 70 asal Klaten, Sutatik Wongso Dimejo (80) dikabarkan hilang pasca-tragedi Mina.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - Satu lagi jemaah haji Embarkasi Solo yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 70 asal Klaten, Sutatik Wongso Dimejo (80) dikabarkan hilang pasca-tragedi Mina.
Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Solo, Gentur Rachma Indriadi menuturkan jemaah yang merupakan warga Dukuh Tanjung, Desa Tanjung, Kecamatan Juwiring sudah 12 hari belum kembali ke maktab atau pemondokan di Mekkah, Arab Saudi.
"Kami mendapat laporan dari petugas kami di Mekkah bahwa jemaah bernama Sutatik belum kembali seusai lempar jumrah aqobah di lantai bawah Mina. Tapi bukan dalam manifes jemaah yang menjadi korban Mina, karena tidak masuk dalam daftar yang dirilis pemerintah," kata Gentur, Rabu (7/10/2015).
Gentur menambahkan pihaknya meminta petugas di Arab Saudi untuk terus mencari keberadaannya, lantaran Sutatik berangkat menunaikan ibadah rukun Islam kelima, tidak bersama pendamping.
"Ponselnya tidak bisa dihubungi. Tapi kami berharap ditemukan dalam kondisi sehat. Karena Sutatik dipastikan tidak masuk manifes tragedi Mina," kata dia.
Dia menambahkan, pihaknya juga masih mencari haji lain dari Embarkasi Solo yang belum diketahui keberadaaanya dari Kloter 62 asal Kota Semarang bernama Soegeng Triyanto.
Soegeng merupakan suami dari Sri Prabandari itu. Sri Prabandari merupakan jemaah yang ditemukan meninggal dunia saat tragedi Mina.
"Para petugas terus berupaya mencari keberadaan jemaah haji yang belum teridentifikasi keberadaannya. Total ada dua jemaah Embarkasi Solo yang belum kembali ke maktab," tandasnya.