Anak Jerapah Lahir di Taman Safari Prigen, Pengguna Sosial Media Bisa Usul Nama
Kurator TSI 2 Prigen, drh Ivan Chandra mengatakan, anak jerapah yang belum diberi nama ini lahir dari induk Jahari (5) dengan pejantan Davi (13).
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Surya, Irwan Syairwan
TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Taman Safari Indonesia (TSI) 2 Prigen, Kabupaten Pasuruan, kembali memiliki tambahan satwa baru.
Minggu (4/10/2015) lalu, seekor anak jerapah Afrika (giraffa camelopardalis) lahir dalam keadaan sehat dan siap menjadi anggota keluarga di bagian Kawasan Afrika TSI 2 Prigen.
Kurator TSI 2 Prigen, drh Ivan Chandra mengatakan, anak jerapah yang belum diberi nama ini lahir dari induk Jahari (5) dengan pejantan Davi (13).
"Jadi sekarang kami memiliki total jerapah sebanyak tujuh ekor," kata Ivan kepada awak media yang meliput, Jumat (9/10/2015).
Kalahiran anak jerapah ini merupakan untuk kali keenam dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun.
Dari enam kelahiran anak jerapah ini, lanjutnya, dua ekor di antaranya sudah disumbangkan ke TSI Cisarua, Bogor.
"Tingkat kelahiran jerapah di kami termasuk tinggi. Kami juga menyandang predikat sebagai salah satu Pusat Pengembangbiakan Jerapah (PPJ) di Indonesia," sambungnya.
Ivan menuturkan kelahiran anak jerapah ini berlangsung normal. Saat ini, anak jerapah tersebut dimasukan ke kandang karantina ditemani induknya.
Keeper jerapah TSI 2 Prigen, Edi Sutono, menambahkan proses kelahiran anak jerapah ini berlangsung sekitar tiga jam, atau satu jam lebih lama dari waktu normal rata-rata. Kendati semikian, anak jerapah tersebut dalam kondisi sehat.
"Kelaminnya betina. Ini merupakan persalinan pertama Jahari yang dua tahun lalu kami datangkan dati Kanada," imbuh Edi.
Sementara itu, Head of Department Sales and Marketing TSI 2 Prigen, Idham Rustian, menyatakan pihak manajemen berencana akan menyerahkan kepada masyarakat untuk memberi nama anak jerapah ini.
Meski belum menjelaskan secara rinci, kemungkinan pihak TSI 2 Prigen akan meminta para pengguna sosial media memberikan usulan nama terbaik bagi anak jerapah ini.
"Bisa lewat facebook, twitter, atau lainnya. Tapi ini baru rencana awal, semoga saja memang bisa terlaksana agar masyarakat bisa merasa memiliki anak jerapah ini," jelas Idham.
Anak jerapah setinggi 1,5 meter ini masih di dalam kandang karantina.
Rencananya, 2-3 bulan ke depan baru akan diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat.
"Pastinya, saat diperkenalkan secara resmi nanti sudah memiliki nama," ujarnya.