Karyawan Dipecat Tanpa Gaji dan Pesangon, SPSI Demo Hotel Soechi
Kelompok buruh dan pekerja tersebut berunjuk rasa di sekitar Hotel terkait pemecatan karyawan Hotel Soechi.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Medan / Dedy Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Ratusan buruh dan pekerja yang mengatasnamakan SPSI padati Hotel Soechi, Kamis (8/10/2015).
Kelompok buruh dan pekerja tersebut berunjuk rasa di sekitar Hotel terkait pemecatan karyawan Hotel Soechi.
Aksi unjuk rasa memdemo Hotel Soechi bukanlah kali yang pertama.
Ini sudah beberapa kali terjadi terkait kasus pemecatan dan tidak diberikannya pesangon serta gaji karyawan yang dipecat.
Kesal rekannya dipecat dengan cara tidak berkenan, ratusan buruh dan pekerja SPSI datang membawa mobil pikap yang dipenuhi sound system penguat suara tepat di depan pintu masuk hotel.
Beberapa lagu Iwan Fals yang bernuansa folk (nyanyian rakyat) terdengar menghiasi jalannya aksi.
Tak cuma massa dari kelompok SPSI, satuan polisi juga terlihat mengawal berjalannya aksi unjuk rasa tersebut.
Sempat terlihat dua bus kepolisian dan satu minibus yang dikerahkan.
Tameng-tameng pun telah dipersiapkan apabila terjadi bentrokan.
Akibatnya ruas jalan yang dipadati sepeda motor para pendemo sebabkan sepanjang jalan Cirebon dan simpang empat Jalan Pandu Macet.
Bertujuan bertemu dengan pihak pengusaha atau pejabat hotel, namun sepertinya aksi mereka terpaksa tertunda.
Pasalnya pihak hotel tak bisa memenuhi tuntutan para pendemo untuk bernegoisasi
"Karena pengusaha hotel tak bisa hadir. Mereka meminta bertemu hari Selasa depan," kata orator yang sempat mencoba berdelegasi ke dalam hotel.
Sejauh ini, aksi berjalan kondusif tanpa ada bentrokan. Kondisi jalanan macet juga lumayan bisa teratasi.