Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Misteri Pohon Beringin Berusia 300 Tahun di Batang yang Rubuh Terbelah Jadi Dua

Fenomena pohon beringin alun-alun Kabupaten Batang‎ yang roboh terbelah menjadi dua, pada Rabu (8/10) malam meninggalkan kesan berbeda bagi warga.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Misteri Pohon Beringin Berusia 300 Tahun di Batang yang Rubuh Terbelah Jadi Dua
tribun jateng/raka f pujangga
TAK ADA YANG BERANI MENEBANG - pohon beringin di tengah alun-alun itu telah menjadi saksi bisu sejarah selama ratusan tahun. 

TRIBUNNEWS.COM, BATANG - Fenomena pohon beringin alun-alun Kabupaten Batang‎ yang roboh terbelah menjadi dua, pada Rabu (8/10) malam meninggalkan kesan berbeda bagi warga.

Sebagian menganggap itu kejadian biasa saja, ada juga yang mengartikan berbeda dan berbau mistik.

Kejadian itu, sontak membuat ratusan ‎warga masyarakat Batang berfoto di depan pohon setinggi sekitar 15 meter tersebut.

Masyarakat Batang, Ali (28), mengatakan, ia mengetahui informasi robohnya pohon beringin berusia ratusan tahun itu dari temannya.

"Saya ke sini untuk memastikan, apakah memang benar roboh atau tidak," kata dia, Kamis (8/10).

Dia mengaku, tidak tahu penyebab robohnya pohon beringin tersebut. Namun, mitosnya itu sebagai pertanda untuk masyarakat Kabupaten Batang.

"Karena memang biasanya di pohon beringin itu sering digunakan untuk melakukan ritual," kata dia.

Berita Rekomendasi

Menurut Karjudin (46), warga sekitar, pohon beringin itu sudah berusia tiga abad atau 300 tahun.

Pohon beringin di tengah alun-alun, menjadi simbol kejayaan yang telah ada sebelum Pemerintahan Kabupaten Batang.‎

"Menurut orang tua dulu, usianya sudah lama sekitar 300 tahun. Masyarakat percaya ini sebagai pertanda sesuatu," ujar dia.

Kepolisian dari Polres Batang memint‎a masyarakat yang masih berada di sekitar pohon beringin yang roboh terbelah dua untuk menyingkir.

Kemudian kepolisian datang ke lokasi sekitar pukul 12.00, untuk memasang garis polisi dan melarang warga melintas ke dalamnya.

"Kami meminta semuanya untuk menyingkir, khawatir ada bagian pohon yang akan roboh lagi dan menimpa warga," kata polisi menggunakan pengeras suara.

Kemudian semua warga yang awalnya berkerumun di sekeliling pohon roboh diminta menjauh. Kemudian terpasang garis polisi di sekelilingnya.

Kapolsek Batang, Bambang Sugiyanto, mengatakan, pihaknya sengaja memasang garis polisi untuk menghindari kecelakaan.

"Karena pohon yang terbelah ada rekahannya. ‎Bahaya buat penonton kalau ada yang terjerembab ke dalam lubang," ujar dia.
‎‎

Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Suprayitno, mengatakan, pihaknya tidak akan memotong pohon tersebut.

"Rencananya, akan kami rapikan dahan atau rantingnya, kemudian pohon beringin itu akan ditegakkan lagi," kata dia.

Dia menceritakan, pohon beringin di tengah alun-alun itu telah menjadi saksi bisu sejarah selama ratusan tahun.

Bahkan, karena usianya tersebut. Pohon beringin yang memiliki diameter hampir 10 meter itu disakralkan ‎bagi sebagian orang.

"Kami juga menyiapkan ruwatan, di dekat pohon beringin itu sebelum didirikan lagi. Kami juga berdoa bersama di Masjid Agung Batang," kata dia. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas