Inilah Busana Muslim dari Bahan Bekas Kreasi Santri untuk Menyambut Tahun Baru Hijriah
Siswa-siswi dan santri Yayasan Pondok Pesantren Qomarudin, Sampurnan, Desa/Kecamatan Bungah, Gresik, membuat kreasi busana muslim dari bahan bekas
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK – Siswa-siswi dan santri Yayasan Pondok Pesantren Qomarudin, Sampurnan, Desa/Kecamatan Bungah, Gresik, membuat kreasi busana muslim dari bahan bekas yang didaur ulang untuk merayakan Tahun Baru Islam 1437 Hijriyah, Kamis (15/10/2015).
Bahan bekas tersebut dari gelas air minum instan, kain bekas, bulu ayam dari sulak dan koran bekas.
Dari bahan-bahan bekas tersebut didaur ulang menjadi busana muslim dan hasilnya untuk karnaval dan dipamerkan ke masyarakat umum.
“Mengumpulkan sampah-sampah gelas dan koran usai kegiatan pondok saat acara. Terkadang cari-cari bahan bekas di sekitar pondok,” kata Efa Purpitadewi, siswi Kelas III, SMA Ass'adah, Yayasan Ponpes Qomaruddin.
“Kesulitannya hanya mencari waktu membuat sebab jadwal belajar di pondok sangat padat. Hampir sepekan lebih untuk membuatnya. Dilembur setiap malam selesai acara pondok,” kata Dewi Zahratul Khusniah, Guru Jurusan Bahasa dan Sastra, SMA Asa’adah yang mendampingi siswi membuat busana dari bahan bekas.
“Nanti akan dijadikan pameran saat kegiatan di Pondok sehingga dapat ditiru oleh anak-anak,” kata Titik Istiawati, Guru Bahasa dan Sastra Kelas XII, SMA Assa’adah.
Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin, Sampurnan, menjelaskan, untuk merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1437 Hijriyah sengaja menggelar karnaval dengan mementaskan berbagai kreasi, budaya dan kearifan lokal yang melibatkan 5.000 santri serta siswa-siswi.