Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Berharap Nur Harianto Dapat Ditemukan

Keluarga korban helikopter yang hilang di perairan Danau Toba Sumatera Utara, belum bisa bernafas lega.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Keluarga Berharap Nur Harianto Dapat Ditemukan
Tribun Medan / Royandi Hutasoit
Korban selamat helokopter jatuh, Fransiskus Subihardayan, menjalani perawatan di Ruang IGD RSUD r. Handrianus Sinaga di Pangururan, Samosir, Selasa (13/10/2015). 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Santo Ari

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Keluarga korban helikopter yang hilang di perairan Danau Toba Sumatera Utara, belum bisa bernafas lega.

Pasalnya dari lima penumpang, termasuk pilot, hanya satu yang dapat ditemukan, yakni Fransiskus Susbihardayan (22) yang beralamat di Tegal Bojan, Purwomartani, Kalasan, Sleman.

Termasuk salah satu penumpang, Nur Harianto, yang merupakan paman dari Fransiskus atau Frans, saat ini masih belum ada tanda-tanda keberadaannya.

Lantunan doa tak henti-hentinya mereka panjatkan untuk memohon sisa korban yang hilang dapat ditemukan dengan keadaan selamat.

Hal itu diungkapkan paman Frans, Benidektus Nurbianto saat ditemui wartawan Tribun Jogja (Tribunnews.com Network).

Beni, panggilan akrabnya mengatakan bahwa saat ini keluarga terus melantunkan doa novena agar adiknya, Nur Harianto dapat ditemukan.

Berita Rekomendasi

Tak hanya itu saja, keluarga yang beragama Islam di luar kota pun turut melaksanakan tahlilan agar para tim penyalamat dapat segara menemukan sisa korban yang hilang.

"Kami masih berharap dan berdoa agar saudara kami ditemukan dengan selamat. Sampai saat ini belum ada kabar terbaru dari Mas Nur," ujar Beni, Rabu (14/7/2015).

Beni menjelaskan sejak senin kemarin sudah ada kakak tertuanya yang berada di lokasi kejadian untuk memantau perkembangan dari sana.

Selain itu, tugasnya adalah memantau perkembangan terbaru dari media.

Perkembangan informasi dari media, termasuk info dari wartawan yang datang, ia analisa untuk kemudian meneruskan kepada keluarganya.

"Tugas saya di sini adalah menenangkan keluarga, walaupun di hati juga sesak pikiran ke sana-sini, kadang tidak sabar, tapi saya mencoba untuk tidak kemrungsung," ucapnya.

Seperti yang dialami oleh ibunda Frans, Sri Handayani, ia sempat terpukul saat mengetahui anaknya turut menjadi korban helikopter yang hilang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas