Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dijadikan Penari Telanjang di Singapura, Supina Polisikan Guru SD

Guru SD bernama Ea (35) itu sebelumnya menawarkan pekerjaan kepada Supina di sebuah cafe sebagai pembuka tutup minuman beralkohol.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dijadikan Penari Telanjang di Singapura, Supina Polisikan Guru SD
Tribunpekanbaru.com/Rino Syahril
Para wanita yang diduga melakukan tari telanjang di sebuah tempat hiburan di Pekanbaru. 

Laporan Wartawan Tribun Batam, Zabur Anjasfianto

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Seorang guru salah satu sekolah dasar (SD) di Sagulung, Batam, dilaporkan ke polisi oleh Supina Wati (33) yang menjadi korban penipuan calo TKI, Jumat (23/10/2015).

Guru SD bernama Ea (35) itu sebelumnya menawarkan pekerjaan kepada Supina di sebuah cafe sebagai pembuka tutup minuman beralkohol.

Namun kenyataannya, ia malah dijadikan penari bugil di salah satu bar di Orchard Road di Singapura. Supina awalnya menolak untuk menjadi penari telanjang.

Tapi dia terpaksa melakukan karena tidak punya biaya lagi untuk pulang ke Batam.

"Selama 28 hari saya kerja. Awalnya mau pulang setelah mengetahui kerja sebagai penari telanjang. Karena uang saya habis, terpaksalah ikuti saja," kata Supina.

Sebelum berangkat ke Singapura, dijanjikan Ea kerja di kedai sebagai pembuka tutup minuman. Supina pun berangkat bersama keponakannya bernama Atik pada 17 September dan pulang 15 Oktober lalu.

Berita Rekomendasi

Atik hanya bertahan selama dua hari dan langsung kabur mengetahui pekerjaannya sebagai penari bugil. Sementara Supina terpaksa menjalaninya karena tidak memiliki uang untuk biaya pulang ke Batam.

Sebelum berangkat ke Singapura, Supina membayar Ea Rp 5,6 juta untuk pengurusan dokumen dan biaya keberangkatan. Setelah pulang dari Singapura, Supina langsung menemui Ea meminta uangnya kembali.

Ia mendatangi rumah Ea namun, bukannya dapat uang, Supina malah dikejar Ea dengan sebilah parang. Tak terima dengan perlakuan itu, dia pun langsung melaporkannya ke Polsek Batuaji.

Supina mengatakan, banyak korban yang dipekerjakan Ea di Malaysia dan Singapura.

"Mau minta ongkos pulang, tapi malah diancam mau dibunuh pakai parang," ujarnya.

Ditempat yang sama Kapolsek Batuaji, Kompol Andy Rahmansyah membenarkan pengamanan terhadap seorang guru yang juga sebagai calo TKI ke Singapura. Bahkan, dari laporannya, korban bekerja di salah satu bar, sebagai penari telanjang bukan bekerja sebagai buka tutup botol di cafe.

"Kasus ini akan kita dalami dulu, apakah ada korban yang lainnya kita masih terus memeriksa saksi-saksi yang juga jadi korban," ujar Andy.

Sumber: Tribun Batam
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas