Ketika Anak-Anak Gunung Sinabung Unjuk Kebolehan
Permainan alat musik ini dipadukan dengan alat musik tradisional lainnya, Kulcapi, dan aransemen musik modern.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribun Medan, Wiwi Deriana
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Permainan musik tradisional Karo, Keteng-keteng, menjadi pembuka acara Malam Peduli Sinabung, sebuah pagelaran seni dari anak-anak Sinabung yang digelar Laskar Karo Erdilo di Restoran Kenanga, Sabtu (24/10/2015) malam.
Acara yang bertemakan "Dari Negeri untuk Sinabung" ini menampilkan atraksi murid-murid SD di lingkar Gunung Sinabung yaitu tari-tarian, drama musikal, puisi, musik tradisional dan pameran foto.
Aldo Tarigan, seorang murid kelas 6 SD, dengan lugas menyanyikan lagu Tanah Karo Simalem di awal acara.
Teman-temannya yang masih seumuran dengannya mengiringi dengan memukul alat musik Keteng-keteng yang terbuat dari bambu.
Permainan alat musik ini dipadukan dengan alat musik tradisional lainnya, Kulcapi, dan aransemen musik modern.
Acara ini merupakan puncak acara rangkaian kegiatan Laskar Karo Erdilo yang selama ini menjadi relawan untuk mengajar murid-murid SD di lingkar Gunung Sinabung.
"Kami datang untuk mengajar mereka bukan membawa donasi. Tetapi misi. Agar impian mereka bisa menjadi kenyataan. Untuk memperoleh pendidikan dan kehidupan yang lebih baik," jelas Ketua Panitia Malam Peduli Sinabung, Dedi Sinuhaji.