Ada Siswa SMK yang Jadi Korban Tewas Terbakarnya Karoke Milik Inul Daratista
Teman sekamar kosnya, Marcellino Mandang mengatakan, bahwa saat itu ia dan korban berganti jam kerja.
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus
TRIBUNNEWS.COM,TONDANO – Isak tangis keluarga dan sahabat pecah, saat jenazah Rendy Abdullah (18) korban kebakaran Inul Vizta, tiba di rumah duka, Kampung Jawa Tondano, Minggu (26/10) siang.
Banyak warga sekitar yang datang, juga teman-teman sekolah korban, tokoh agama, tokoh masyarakat, agama, yang melakukan baca doa di depan jenazah.
Saat tiba, korban disemayamkan di rumah paman korban, sebab orangtua korban berada di Ternate, dan korban tinggal bersama paman dan bibinya, juga bersekolah di SMK Nusantara Tondano jurusan Farmasi.
"Rendy tinggal bersama kami sudah tiga tahun, dan sekolah di SMK Nusantara, dan sementara ikut Prakerin lantaran sudan smester akhir, dan dapat di Kimia Farma Manado, dan kos di Manado. Menurut informasi, bahwa Rendy dapat jam malam, dan setelah selesai tugas, dia (korban) dan beberapa temannya pergi karokean," jelas Joko paman korban. Ia mengaku kaget saat mendengar kabar meninggalnya keponakannya tersebut.
"Saya dapat info jam 6 pagi, langsung saya informasikan ke orang tuanya di Ternate, berat juga kehilangan keponakan, apalagi sudah lama di sini, tapi mau bagaimana lagi, ini musibah," ujar dia.
Menurut informasi, jenazah anak dari pasangan Nurdin Abdullah Bayoni Iya Bayoni asal Halmahera tersebut segera dimakamkan hari ini menurut agama Islam.
Sementara itu, Ishak Pulkadang Kepsek SMK Nusantara mengatakan, korban merupakan siswa Prakerin.
"Dia (korban) adalah siswa sekolah kami, sudah kelas 3, jurusan farmasi, yamg saat ini sementara praktek kerja industri di kimia farma manado, dan selama di sana mereka kos, dan sudah diingatkan juga tidak usah kemana-mana, tapi namanya anak muda, mungkin biasa saling ajak, cari hiburan, tapi namanya musibah siapa yang menyangka," jelasnya.
Teman sekamar kosnya, Marcellino Mandang mengatakan, bahwa saat itu ia dan korban berganti jam kerja."Saya masuk pagi, dan dia (korban) masuk malam, setelah kerja, saya pulang Tondano, dan kaget saat mendengar kabar tersebut, sebab kami baru saja bertemu," jelas dia.