Kelainan Genetik, Kulit Bocah di Bali Ini Mudah Melepuh dan Mengelupas
Kulitnya memerah dan mudah mengklupas, bahkan tidak sedikit bagian tubuhnya mengalami luka dan mengeluarkan cairan yang memiliki aroma tidak sedap.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribun Bali, Eka Mita Suputra
TRIBUNNEWSCOM, SEMARAPURA - Ni Komang Tika tidak dapat kuasa membendung air matanya ketika ditemui di kediamannya yang terletak di Lingkungan Besang Kangin, Kelurahan Semarapura Kaja, Klungkung, Jumat (30/10/2015).
Kesedihan yang mendalam terpancar dari wajahnya ketika ia menggendong dan menenangkan putri bungsunya, Ni Komang Anjani (2) yang saat itu juga sedang menangis.
Ni Komang Anjani (2) merupakan bungsu dari pernikahan Ni Komang Tika dengan I Nengah Suteja.
Tidak seperti anak seusianya, Kulit di sekujur tubuh Anjani tampak melepuh.
Kulitnya memerah dan mudah mengklupas, bahkan tidak sedikit bagian tubuhnya mengalami luka dan mengeluarkan cairan yang memiliki aroma tidak sedap.
Sudah sejak lahir Anjani mengalami penyakit tak lazim ini
"Sudah dari lahir seperti ini, kulitnya mudah mengelupas dan lengket. Sampai jari-jari tangannya saling menempel satu sama lainnya dan kukunya pun tidak ada. Kasian anak saya, hanya untuk membuka kepalan tangan saja ia tidak mampu," Ujar Ni Komang Tika sembari meneteskan air matanya.
Sudah selama 2 tahun ini, bapak dari 3 anak ini terus mengupayakan agar putri bungsunya tersebut dapat tumbuh normal seperti balita pada umumnya.
“Kata dokter, putri saya ini mengalami kelainan genetik karena saya menikah dengan istri saya yang masih ada hubungan keluarga, saya dan istri saya masih sepupuan. Tapi, dua anak saya sebelumnya lahir dan tumbuh normal kok," terang Nengah Suteja
Dua tahun lalu atau tepatnya pada 17 Mei 2013, Ni Komang Anjani lahir dengan caesar di Rumah Sakit Permata Hati, Klungkung.
Saat terlahir, dokter menjelaskan jika ada yang tidak normal dengan Anjani karena kulitnya mudah mengelupas.
Sudah berkali-kali pula Suteja membawa anaknya tersebut ke dokter yang berpraktik di sekitar kota Semarapura.
Namun, dokter tidak berani berikan kesimpulan yang pasti terkait dengan penyakit yang dialami Anjani.
"Saya harap ada pihak yang bisa mengobati putri saya ini. Harapan kami saat ini hanya satu, yaitu melihat anak kami sembuh dan tumbuh sehat seperti balita lainnya," harap Suteja dengan mata berkaca-kaca.
Sementara itu, Kaling Besang Kangin, I Ketut Surena menjelaskan, kondisi Keluarga Suteja mulai mengalami kesulitan ekonomi semenjak putri bungsunya lahir dan sakit.
"Saya harap ada pihak yang dapat membantu warga saya Ini, terutama bantuan untuk medis," harap Surena
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.