Perkenalkan, Lulur Relaksasi Berbahan Kulit Pisang Karya Mahasiswi Undip
"Dari studi kepustakaan kami menemukan lulur ini dengan pijatan yang dilakukan mampu memberikan relaksasi," terangnya.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Reporter Tribun Jateng, Rival Almanaf
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Berawal dari keinginan untuk bisa berlulur dan menjaga kecantikan setiap hari, empat mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro, kemudian berinovasi dengan kulit pisang untuk dijadikan sebuah lulur.
Keempatnya adalah Ayu Kurnia, Pradita Sita, Lailatul Nikmah, dan Adina Nurul yang kemudian meracik lulur dari bahan utama yang selama ini dibuang begitu saja.
"Saat kumpul-kumpul kebetulan kami semua suka buah pisang, lalu iseng-iseng kami browsing manfaatnya di internet," terang Ayu Kurnia kepada Tribun Jateng (Tribunnews.com network).
Dia memaparkan, usai mendapat data awal manfaat dari kulit pisang tersebut ia kemudian mengajak tiga temannya yang juga satu angkatan itu untuk mendalami data awal dengan studi pustaka.
Mereka kemudian bergegas ke perpustakaan untuk mencari penelitian-penelitian sebelumnya.
Dari pembelajaran itu mereka mencoba meracik beberapa komposisi yang pas dengan bahan utama kulit pisang tersebut.
"Kulit pisang menjadi bahan utama, aram halus, bubuk kayu manis, minyak zaitun, ekstrak bunga mawar dan mangga, dan beras," imbuh Ayu.
Semuanya dicampur dan di blender menjadi satu hingga mengental, kemudian hasil saringannya siap dijadikan lulur untuk perawatan tubuh.
"Dari studi kepustakaan kami menemukan lulur ini dengan pijatan yang dilakukan mampu memberikan relaksasi," terangnya.
Dilain sisi, Dekan Fakultas Psikologi Undip, Hastaning Sakti, menerangkan karya mahasiswanya yang membuat lulur relaksasi dari kulit pisang adalah implementasi dari mata kuliah Psikologi Industri.
"Kuliah nggak cukup dengan teori, dengan praktik dan pameran seperti ini akan merancang soft skill mereka, seharusnya materi seperti ini harus lebih banyak dibanding dengan teori," imbuh Hastaning. (*)