Mahasiswa Bubarkan Diri Setelah Polisi Lepaskan Presiden UIR
Gabungan mahasiswa Pekanbaru yang sebelumnya melakukan unjuk rasa ke Mapolresta Pekanbaru, Senin (2/11/2015), akhirnya membubarkan diri.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Gabungan mahasiswa Pekanbaru yang sebelumnya melakukan unjuk rasa ke Mapolresta Pekanbaru, Senin (2/11/2015), akhirnya membubarkan diri. Mahasiswa balik kanan, setelah rekan mereka Pirka Maulana selesai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polisi.
Mahasiswa yang sempat memenuhi pintu masuk Mapolresta, memilih bertahan mendampingi rekannya tersebut ketika menjalani pemeriksaan. Mahasiswa sempat mengeluarkan ancaman akan mengerahkan massa yang lebih banyak jika polisi melakukan penahanan pada Pirka.
"Kami beri tenggat waktu satu jam, jika rekan kami tidak dikeluarkan (dilepaskan) maka kami akan berujuk rasa dengan jumlah yang lebih banyak," ujar Menteri Dalam Universitas Islam Riau (UIR), Andika Sakai.
Polisi yang berjaga-jaga memilih persuasif. Mahasiswa diberikan kelonggaran untuk berorasi dan berkumpul di depan pintu masuk. Sampai akhirnya, rekan mereka Pirka keluar dari gedung Mapolresta.
Gabungan mahasiswa rencananya akan melakukan aksi ke kantor gubernur Riau. Dalam tuntutannya, mahasiswa meminta Plt Gubernur Riau, Andi Rachman mencopot Kepala Badan Satpol PP Riau.
Seperti diberikan, Pemerintah Provinsi Riau memasukkan laporan ke Mapolresta Pekanbaru terkait pengrusakan pagar pintu masuk kantor.
Pagar kantor ambruk saat aksi unjuk rasa gabungan mahasiswa pada 21 september silam. Saat itu mahasiswa menuntut penyelesaian kebakaran hutan lahan yang terjadi di Riau.
Peristiwa itu kemudian dilaporkan Pemprov Riau ke Mapolresta. Beberapa mahasiswa pun diperiksa termasuk presiden mahasiswa UIR, Pirka Maulana untuk menindaklanjuti laporan tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.