Kisah Hidup Gadis Lumpuh yang Pingin Sekolah
Nursela (12) mungkin satu di antara anak di negri ini yang terlahir dalam kondisi kurang beruntung.
Editor: Sugiyarto
Dan sesekali ia duduk di pangkuan ibunya, badanya menopang ke tubuh ibunya.
Rambutnya di potong pendek agar tetap terlihat segar. Saat tribun berkunjung kerumahnya ia menyambut dengan senyum ramah.
Bagi orang normal mungkin akan sangat risih berbaring 24 jam dengan kondisi pinggul dan kaki seperti memeluk bantal.
Sementara tangannya terkulai dan jari-jarinya tampak tak bisa digerakkan.
Kepada tribun Ratna menuturkan, saat lahir Sela masih terlihat normal.
Hingga pada usianya 7 bulan setelah suntik imunisasi tubuhnya sering kejang disertai demam panas tinggi.
Sempat beberapa kali dibawa berobat kerumah sakit. Namun setelah sembuh, namun hanya berselang beberapa hari suhu tubuhnya kembali naik
"Awalanya kata dokter step. Tapi lama kelamaan kondisinya menurun,"kata Ratna.
Kondisi ini terus berlangsung, hingga pertumbuhan badannya mengalami gangguan.
Kaki dan tangannya terkulai lemas dan mengecil. Berbagai upaya pengobatan sudah dilakukan.
Dari rumah sakit umum pemerintah hingga swasta didatangi.
Namun, tak ada perubahan. Karna kehabisan biaya ketika itu Ratna pun akhirnya pasrah.
"Sudah habis-habisan waktu itu, kalau mau di itung biayanya mungkin terbeli satu rumah. Tapi dak ada perubahan,"katanya.
Ia pun memutuskan merawat Sela di rumah dengan kondisi yang memprihatinkan.