Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bara JP Sesalkan Partai yang Selalu Menyerang, Kadernya Pakai Simbol Jokowi

Bara JP protes ada satu kandidat dalam Pilkada Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, yang menggunakan simbol-simbol kampanye Jokowi.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Bara JP Sesalkan Partai yang Selalu Menyerang, Kadernya Pakai Simbol Jokowi
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Laskar Barisan Jiwa Kotak-kotak Putih (Biji Kopi) pendukung Jokowi-JK dideklarasikan di Jakarta Selatan, Jumat (27/6/2014). Laskar ini merupakan relawan Jakarta Baru pada saat pemilihan gubernur DKI tahun 2012 lalu. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Tribunnews.com, Jakarta - Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) protes ada salah satu kandidat dalam Pilkada Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara, yang menggunakan simbol-simbol yang digunakan selama kampanye Joko Widodo.

Sekretaris Jenderal Bara JP Yayong Waryono mengatakan, pihaknya protes karena calon bupati yang dimaksudkan tersebut diusung oleh partai politik yang kerap 'menyerang' pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

"Calon bupati ini didukung partai yang sejak dulu sampai sekarang selalu menyerang Jokowi, memanfaatkan simbol Jokowi dalam kampanye. Ini melanggar etika dan moral," ujar Yayong melalui siaran pers, Rabu (4/11/2015).

Simbol Jokowi yang dimaksud, lanjut Yayong, adalah baju kemeja kotak-kotak dan foto Jokowi. Yayong mengatakan, relawan tak masalah jika simbol tersebut digunakan oleh calon bupati yang diusung atau didukung oleh partai politik pendukung Jokowi, misal PDI Perjuangan, Partai Nasdem, dan lain-lain.

"Tapi dari dulu sampai sekarang partai ini selalu menyerang Jokowi, namun mengapa sekarang seakan-akan mendukung Jokowi?" kata dia.

Bara JP pun meyakini penggunaan simbol-simbol Jokowi dalam Pilkada tersebut hanya modus supaya memperoleh dukungan dari masyarakat.

Bara JP meminta calon bupati tak menggunakan simbol tersebut.

Berita Rekomendasi

"Partai penyerang Jokowi hendaknya segera berhenti menggunakan simbol Jokowi. Maka masyarakat jangan terkecoh, jangan mau ditipu," ujar Yayong. (Fabian Januarius Kuwado)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas