Kisah Pria Beristri 9, Empat Gadis dan Lima Janda
Setyo Joko Sunaryo (38) atau yang biasa dipanggil Naryo atau Narjo, warga Kota Ngabang yang memiliki sembilan orang istri dan 16 orang anak ini.
Editor: Rendy Sadikin
Laporan wartawan TRIBUN PONTIANAK, Alfons Pardosi
TRIBUNNEWS.com, LANDAK - Setyo Joko Sunaryo (38) atau yang biasa dipanggil Naryo atau Narjo, warga Kota Ngabang yang memiliki sembilan orang istri dan 16 orang anak ini.
Ternyata dari ke sembilan istrinya tersebut tidak semuanya adalah seorang gadis, tetapi lima di antaranya adalah janda.
Namun karena niatnya mau menolong sang janda untuk dinafkahi, maka dengan ikhlas dirinya menikahi untuk menjadikan istri.
Namun saat ini hanya ada enam istri yang serumah dengannya, sebab satu sudah cerai, satu meninggal, dan satu lagi sekolah di Belanda.
Dirinya juga mengakui, dalam menjalani kehidupannya saat ini semuanya berjalan dengan damai.
"Saya merasa senang dan bahagia dari istri saya yang satu sampai yang tujuh, dan sampai saat ini tidak permasalahan," ujarnya kepada wartawan pada Rabu (4/11/2015).
Dikatakannya lagi, saat mempelajari dari bahasa orang.
Dalam Islam itu memang tidak boleh memiliki istri lebih dari empat, tetapi menurutnya kenapa baginda Nabi Muhammad SAW miliki istri 12 tidak dipermasalahkan.
Sehingga dirinya berharap, jika mau berbicara tentang istri. Jangan berbicara tentang si A si B dan si C.
"Kita bicara para rasul saja yang mempunyai istri banyak, bahkan ada yang mempunyai istri 700 kok tidak dipermasalahkan. Kemudian Nabi Muhammad punya istri 12 kok tidak dipermasalahkan, bahkan saya juga punya istri sembilan ini tidak semuanya gadis," kata Narjo yang mengaku sudah banyak orang berkomentar miring tentangnya.
Dijelaskannya, istri pertamanya memang seorang gadis dan sudah bercerai.
Istri kedua seorang janda, istri ketiga janda fakir miskin, istri keempat seorang janda, kelima janda, dan keenam juga janda.
Sehingga yang gadis hanya istri petama, ketujuh, kedelapan, dan kesembilan.
"Jadi tujuan saya adalah menolong mereka (janda), memberikan nafkah lahir batin dan mencukupkan mereka. Selama ini yang saya lakukan mereka juga merasa bahagia, mereka sangat senang. Seolah-olah mereka berpikir, punya suami tapi tidak merasa dimadu di dalam kehidupan sehari-hari," terangnya.
Disampaikannya lagi, dari istri yang satu sampai keenam yang serumah dengannya.
Hingga saat ini semuanya merasakan seperti kakak adik, dan tidak ada saling membedakan diantara satu dengan yang lainnya.