Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Senjata Antiteror Indonesia Harus Lebih Hebat dari Amerika dan Inggris

"Pasti perlu penambahan, kita maunya jadi yang terhebat melebihi Amerika dan Inggris, peralatan mereka canggih kita belum punya," ujar Irjen Arief.

Editor: Y Gustaman
Tribun Jogja/Khaerur Reza
Deputi II BNPT Irjen Polisi Arief Dharmawan mengecek perlatan anggota saat latihan bersama TNI dan Polri dalam penanggulangan teror di Markas Yonif 403/Wirasada Pratista Kentungan, Yogyakarta, Kamis (12/11/2015).
Tribun Jogja/Khaerur Reza
Icor, robot penjinak bom terbaru milik Brimob, yang dibawa saat latihan bersama TNI dan Polri dalam penanggulangan teror di Markas Yonif 403/Wirasada Pratista Kentungan, Yogyakarta, Kamis (12/11/2015).

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) mengakui TNI dan Polri sudah memiliki peralatan canggih antiteror namun tetap harus diperbarui dan dipercanggih.

Dalam simulasi penanggulangan teroris di Markas Yonif 403/ Wirasada Pratista Kentungan, Yogyakarta, BNPT mencek kelengkapan dan peralatan milik anggota TNI dan Polri, Kamis (12/11/2015).

Beberapa peralatan dipamerkan seperti senapan sniper milik Paskhas TNI AU yang mampu membidik hingga jarak 1,5 kilometer hingga robot Icor penjinak bom milik Brimob Polda DIY yang langsung dipraktekkan oleh personel.

"Pasti perlu penambahan, kita maunya jadi yang terhebat melebihi Amerika dan Inggris, peralatan mereka canggih kita belum punya," ujar Deputi II Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen Arief Dharmawan.

"Ini sebagai masukan yang akan kita buat laporan kepada pimpinan, apakah Kapolri ataupun KSAD, terkait personel dan kelengkapan yang mendukung."

Ia mengakui masih banyak peralatan lama yang masih digunakan seperti senjata api yang dicat ulang sehingga terlihat baru. Namun menurut kabar semua persenjataan itu akan diperbarui.

Berita Rekomendasi

Selain peralatan tempur pihaknya juga sudah siap apabila menghadapi teror biologis kimiawi radioaktif hingga nuklir, karena saat ini BNPB sudah memiliki alat pengukur yang dapat mendeteksi kadar radioaktif di suatu daerah.

"Kalau dulu enggak jelas, 'hai kopral kau buka punya masker kau hirup udara setelah dua menit jatuh berarti ada radiasi sekarang alhamdulillah kita punya alatnya," ujar Arif berkelakar disambut tawa petinggi Polri dan TNI yang hadir.

Walau belum semua peralatan diperbaharui dan dimodernisasi, terutama karena masalah anggaran, dia memastikan saat ada kebutuhan seluruh personel sudah siap bagaimanapun kondisinya.

"Kalau tukang becak di Malioboro bilang bayar murah kok njaluk slamet tapi itu tidak berlaku di kita, peralatan apapun yang ada kita maskimalkan sebaik mungkin," beber dia.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas