Ikan Terkecil di Dunia Ada di Jambi, Tapi Kebakaran Gambut Ancam Populasi Ikan Ini
Selain unik dengan predikat ikan terkecil di dunia, Paedocypris Progenetica juga memiliki peran penting di dilingkungannya.
Editor: Wahid Nurdin
"Apa lagi ikan kecil ini ditemukan sudah cukup lama. Namun, belum ada penelitian yang dilakukan secara mendalam. Sangat disayangkan jika sampai punah," katanya.
Ikan Paedocypris Progenetica ditemukan seorang peneliti ikan ternama dunia Maurice Kottelat bersama beberapa rekannya di 2006 saat melakukan penelitian ikan di Jambi.
Ikan ini hanya ditemukan di Rawa Gambut di Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi.
Keberadaan ikan ini di tulis Kottelat dalam Jurnal Tan, Kottelat M. 2009. The fishes of Batanghari Drainage, Sumatra with description of six new species. J Ichthyol Explor Freshwaters. 20(1): 1-96.
Saat Tribun menyusuri sejumlah desa di kecamatan Kumpeh Ulu beberapa waktu lalu, memang tak banyak warga yang pernah melihat jenis ikan ini.
Namun bagi warga Tanjung Ulu, Ikan kecil yang disebut bilis ini saat ini jarang ditemukan. Ikan ini dulunya kerap ditemukan disingai Kumpeh.
Muhammad Zen (55), Warga Rt 12, tanjung Ulu, Kecamatan Kumpeh mengaku tak asing dengan ikan seperti di poto yang terdapat pada jurnal Kottelat.
"Kalo kito disini ado yang bilang bilis ado jugo yang bilang susur batang. Tapi ikan ini dak mau besak, segitu lah tu ukurannyo. memang kecil," kata Zen.
Ia mengatakan sekitar tahun 75, di sungai kumpeh yang berada tepat dibelakabg rumahnya, ikan bilis ini banyak ditemukan.
Ikan ini bahkan sering bercampur ikan bilis yang lebih besar yang dijual.
"Biasanya ikan ini ado di dekat jamban. Kalau sekarang jarang nampak, tapi kalo nak dicari nian ado lah mungkin tu. Cuma orang sini malas karena dak ado hargonyo," katanya.
Zen mengatakan rerata warga tak tahu jika ikan tersebut ikan terkecil di dunia.
"Dulu waktu tenarnya ikan merah sering dapat juga karna dak ada harganya di buang," katanya.
Zen mengakui, sejak beberapa tahun terakhir memang sulit menemukan ikan tersebut.