Kondisi Waduk Gajah Mungkur Tidak Baik Karena Dipenuhi Endapan Lumpur
Penyelamatan tersebut dilakukan melalui pengendalian laju sedimentasi waduk dengan menggandeng 10 desa dekat waduk
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) terus melakukan upaya dalam penyelamatan Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri sebelum datangnya musim hujan. Penyelamatan tersebut dilakukan melalui pengendalian laju sedimentasi waduk dengan menggandeng 10 desa yang ada di sekitar waduk.
Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa (P3EJ) KLHK, Sugeng Pritanto mengatakan pelibatan 10 desa di wilayah waduk untuk menjaga lingkungan dari pencemaran dan kerusakan di sekitar lokasi.
"Sedimentasi waduk cukup parah tersebut membuat daya tampung waduk berkurang dan memicu banjir saat musin hujan," kata Sugeng dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/11/2015).
Sugeng menuturkan, antisipasi yang telah dilakukan pihaknya adalah memfasilitasi penyusunan 10 peraturan desa (perdes) bagi masyarakat di sekitar Waduk Gajah Mungkur. Peraturan tersebut berisi tentang pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan di wilayah Sub Das Keduang, Wonogiri.
"Perdes ini diharapkan mengurangi laju pencemaran dan lingkungan di kawasan ini. Sebab Sub Das punya kontribusi relatif besar terhadap laju sedimentasi Gajah Mungkur," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, waduk Gajah Mungkur baru berusia 32 tahun atau 46 persen dari target usia 69 tahun. Namun, kondisinya saat ini kurang maksimal lantaran banyaknya endapan lumpur.
Dampak endapan tersebut mengakibatkanya berkurangnya daya tampung waduk yang menganggu operasional waduk, dan memicu terjadinya banjir. Saat ini laju sendimentasi mencapai 4,6 juta meter kubik per tahun.
Adapun sumber sendimentasi berasal dari erosi tanah pada lahan budidaya pertanian dikawasan tegalan dan pemukiman di daerah aliran sungai (DAS) waduk Wonogiri.
Sementara itu, Direktur pengendalian pencemaran air Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Budi Susanti meminta masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan di kawasan waduk dengan mengutamakan kearifan lokal, salah satunya pola menanam pohon yang mampu menjaga air.
Menurut dia, waduk Gajah Mungkur merupakan sarana vital bagi masyarakat di kawasan Wonogiri dan sekitarnya. Sebab waduk ini mampu meningkatkan kehidupan pertanian masyarakat sekitar.
"Mari jaga bersama agar waduk tetap sehat dan bisa mengantisipasi banjir," kata Budi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.