Kapolres Muara Enim Tak Tahu Korban Penculikan Bersama Anggota TNI
Anggota Polres Muara Enim dan Polres Lubuklinggau tak tahu orang yang bersama korban penculikan di mobil Rush adalah anggota TNI Kodam Siliwangi.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Ika Anggraeni
TRIBUNNEWS.COM, MUARA ENIM - Mulanya, anggota Satreskrim Polres Muara Enim dibantu Polres Lubuklinggau memburu Hendy (25), warga Ujan Mas Lama, Muara Enim, bersama empat orang lainnya, karena menculik Hedianto (41).
Informasi yang dihimpun Tribun Sumsel di lapangan, Sabtu (14/11/2015), anggota Polres Muara Enim menerima laporan bahwa Hendy mendatangi Hedianto di rumahnya pada 10 November 2015 sekitar pukul 22.00 WIB untuk mencari kayu.
Hendy datang ke orang yang tepat karena Hedianto pengusaha kayu Desa Pagar Dewa. Warga desa bernama Salamun lalu mengantar Hendy ke rumah Hedianto dan bertemu istrinya, Emi dan tak lama Hedianto datang bersama beberapa rekannya.
Tak lama Hendy memanggil rekannya yang lain dari keluar dari mobil Rush putih dua orang tak dikenal, tapi tiba-tiba mereka langsung membawa Hedianto sambil mengacungkan pistol.
Baca juga: Pangdam Sriwijaya: Delapan Anggota Intel Kodam Siliwangi ke Lubuklinggau Tanpa Koordinasi
Pada 11 November 2015, Hedianto menelepon istrinya bahwa ia berada di Lubuklinggau dan meminta dikirimkan uang Rp 10 juta atas permintaan Hendy. Sekira pukul 14.00 WIB, Emi mengirimkan uang yang diminta Hendy melalui rekening BRI atas nama Suwandi. Esok harinya, kakak korban melaporkan peristiwa penculikan adiknya ke Polres Muaraenim.
Pada 13 November, anggota keluarga korban bernama Hadi mendatangi Polres Muara Enim dan mengabarkan ia telah menerima informasi dari Sainan, perantara Hendy di Lahat, bahwa nyawa Hedianto tak akan selamat jika tak diurus dalam waktu dua hari.
Anggota Satreskrim Polres Muara Enim bersama keluarga korban menuju Lahat untuk bertemu Sainan dan selanjutnya menuju Lubuklinggau. Dalam perjalanan Sainan dihubungi pelaku untuk naik angkutan travel dan dilarang menghubungi polisi.
Setibanya di Lubuklinggau petugas Polres Muara Enim berkoordinasi dengan Satreskrim Lubuklinggau kemudian mereka bergerak menuju lokasi yang ditentukan pelaku penculikan yakni Alfamart di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Puncak Kemuning, Lubuklinggau.
Tak jauh dari Alfamart terparkir mobil Rush sesuai ciri-ciri yang dibawa pelaku. Seorang anggota intel Polres Muara Enim masuk ke dalam Alfamart dari sana ia mengintai penumpang di dalamnya, satu di antaranya adalah Hedianto sesuai ciri-ciri yang dikabarkan anggota keluarga.
Setelah memastikan Hedianto ada di mobil tersebut tak lama pecah adu tembak antara anggota polisi yang mengepung pelaku dan penumpang di dalam mobil.
Baca juga: AKP Arif Sempat Minta Diselamatkan Komandan CPM
Para penumpang mobil Rush lalu keluar dari mobil dan berteriak mengaku anggota TNI Kodam III Siliwangi. Tapi adu tembak sudah terlanjur dan dua anggota TNI tertembak bernama Kapten Edy Sutrisno dan Serda Dadang. Polisi segera melarikan keduanya ke Rumah Sakit Siti Aisyah Lubuklinggau.
"Saat itu anggota kita hanya menjalankan tugas dengan menindaklanjuti laporan penculikan warga Desa Pagar Dewa Kecamatan Benakat," ujar Kapolres Muaraenim, AKBP Nuryanto.
"Anggota kita tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diketahui berada di Lubuklinggau dan kita tidak tahu kalau mereka adalah anggota TNI. Kita melaksanakan tugas sebagaimana biasanya," imbuh dia.