Para Penumpang di Bandara Juanda Kaget Diperiksa Tentara Bersenjata Lengkap
Sejumlah penumpang menepi saat mengetahui ada anggota berseragam dan bersenjata lengkap datang bergelombang di Bandara Juanda Surabaya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sejumlah penumpang menepi saat mengetahui ada anggota berseragam dan bersenjata lengkap datang bergelombang di Bandara Juanda Surabaya, Selasa (17/11/2015).
Mereka menyisir dan ikut memeriksa barang bawaan penumpang di bandara internasional itu.
Tidak hanya itu, anggota berseragam tersebut juga membawa K9 atau anjing pelacak. Meski dengan leher terikat rantai, namun endusan, jilatan, dan moncong kepala anjing bikin takut penumpang.
"Ada apa ini kok ada tentara bersenjata lengkap. Ada perampok atau teroris ta iki," reaksi Aminur Rahman, salah satu penumpang di Terminal 1 Juanda.
Sepanjang siang tadi, satuan pengamanan gabungan dari unsur TNI AL dan petugas Bandara menyisir semua titik di lingkungan bandara. Mereka lebih memperketat pengamanan di bandara. Tidak saja memelototi sosok penumpang, tapi juga barang bawaan.
Ada di antara penumpang yang sangat hati-hati saat melintas di ruang check in Terminal 1 Bandara Juanda. Kanan kiri mereka berdiri tegak petugas dengan senjata ditenteng di pintu pemeriksaan. Kemudian setelahnya, barang bawaan di X-ray.
Tidak hanya itu, semua jaket dan semua asesoris yang berbahan baja kuga dilucuti.
"Awalnya ya ndredek. Tapi setelah diberi tahu, kami bisa memahami. Ada baiknya bisa diberi tahu sebelumnya biar tak membuat kaget penumpang," kata Amin.
Penyisiran dan pemeriksaan petugas itu berlangsug relatif lama.
"Ini pemeriksaan rutin bersama petugas di bandara. Sesuai instruksi, kami harus memperketat pengamanan semua objek vital termasuk bandara. Ini untuk antisipasi tindakan teroris," kata Mayor Laut (PM), Agus Sulistiyanto.
Kasi Pemeliharaan dan Ketertiban Pomal ini mengerahkan 105 anggota dari berbagai satuan. Mereka disebar baik di Terminal 1 maupun 2 Bandara Juanda. Pasukan itu dikerahkan tidak saja teror, tapi antisipasi sabotase juga.
Agus mengakui bahwa pascateror di Paris Prancis, pengamanan di Bandara Juanda makin ditingkatkan. Semua barang bawaan bahkan harus rela diendus dulu oleh K9.
Suratno, Terminal and Airside Bandara Juanda, menuturkan bahwa pemeriksaan itu harus dilakukan demi keamanan bersama.
"Kalau membuat tak nyaman, itu bisa dipahami. Tapi ini demi kepentingan yang jauh lebih besar," kata Suratno.