Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Miris Nasib Wanita Ini! Ditelantarkan RS, Tubuhnya Tinggal Tulang dan Kulit

Hagar Haki hanya tertidur dengan diselimuti selembar kain, dan sesekali menggerakkan tubuhnya sambil meringis kesakitan.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Miris Nasib Wanita Ini! Ditelantarkan RS, Tubuhnya Tinggal Tulang dan Kulit
KOMPAS.com
Hagar Haki (28) pasien perempuan asal Nailiu, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan kondisi tubuh yang hanya tinggal tulang, menjalani perawatan medis di RSU WZ Johannes 

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG — Tubuh Hagar Haki (28) hanya tulang berbalut kulit. Ia terlihat sangat memprihatinkan.

Perempuan asal Nailiu, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu saat ini berada di ruang isolasi 1 wanita kelas III, Rumah Sakit Umum (RSU) WZ Johannes, Kupang.

Sebelum menjalani perawatan di tempat itu, Hagar sempat ditelantarkan oleh paramedis selama tujuh bulan.

Ketika ditemui Kompas.com, Selasa (17/11/2015), Hagar Haki hanya tertidur dengan diselimuti selembar kain, dan sesekali menggerakkan tubuhnya sambil meringis kesakitan.

Sakit itu datang dari lubang di bagian sebelah kanan perut yang terus mengeluarkan cairan.

Kerabat dekat Hagar Haki yang juga adalah Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi NTT Hermanus Boki mengecam tindakan RSU WZ Johannes yang dinilainya sebagai bentuk kekejaman.

"Saya baru saja diberitahukan oleh keluarga pada awal bulan November sehingga pada tanggal 2 November, saya minta pertemuan dengan Direktur RSU dan jajarannya serta para dokter. Setelah pertemuan itu, meski tidak ada kesepakatan, Hagar mulai diperhatikan lagi," kata dia.

Berita Rekomendasi

"Namun, hingga hari ini penyakitnya pun belum sembuh dan malah tambah parah," sambung Boki.

Penelantaran tersebut, kata Boki, bermula ketika Hagar yang tengah hamil tujuh bulan kemudian melahirkan secara prematur.

Bayi itu akhirnya meninggal karena kondisi kekebalan tubuh yang menurun. Pasca-kematian bayinya itu, kondisi fisik Hagar malah memburuk.

Akibat belum diurus secara baik, Hagar mengalami pembengkakan di bagian perut. Ia pun dirawat di Puskesmas Nailiu pada Januari 2015.

Akibat keterbatasan peralatan, Hagar pun dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Naibonat, akhir Januari 2015.

Saat sampai di RSUD Naibonat, Hagar sempat dirawat selama dua hari, tetapi tidak ada perubahan. Kemudian, dia dirujuk ke RSU WZ Johannes dan teregistrasi pada tanggal 12 Februari 2015.

Saat masuk dan dilayani di RSU WZ Johannes, Hagar didiagnosis menderita gangguan pada rahim (kandungan) sehingga dokter menyarankan pengangkatan rahim melalui operasi besar.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas