Jelang MEA, Pemerintah Lirik Bambu Sebagai Potensi
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mulai mengidentifikasi potensi bambu untuk menjadi peluang Indonesia
Editor: Sugiyarto
Pihaknya tengah membuat skema keuangan yang membantu petani baik melalui koperasi. Selain itu koperasi menjaga petani tidak menjual bambu dengan harga yang murah.
"Memang Sulit ditemukan petani bambu karena langka karena marjinal tumbuhnya di lahan, pinggir sungai, karena karekternya memperkuat lahan dan itu yang dipakai industri."
"Tak heran industri juga devisit bahan baku karena mereka tidak survei dulu dan tidak pikir jangka panjang."
"Kalau integreted maka akan memikirkan supaya di petani bisa senang dan mendapatkan marjin," ujar Eri.
Adapun penggunaan bambu erat dengan budaya, konservasi, alat rumah tangga, konstruksi bangunan, teknologi, sampai desai interior.
Besarnya potensi industri bambu di Indonesia, kata Eri, memiliki lahan yang besar untuk menanam bahan baku.
Jawa barat sendiri terdapat budidaya bambu di Tasikmalaya yang dikelola secara kelembagaan.
Produksi bambu itu sendiri kini dimanfaatkan komunitas budaya di Kota Bandung.
"Petani ini juga kami minta bisa memproduksi barang dari bambu, tidak hanya menanam sehingga mereka punya nilai tambah."
"Karena memang harapan kami petani yang eksis meski butuh waktu," ujar Eri seraya memastikan kenbali potensi industri bambu sangat besar.
"Kita juga harus hati-hati karena Vietnam dan Filipina sudah di belakang." (cis)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.