Ayah Tujuh Anak Tewas Tenggelam Di Batu Nona
Korban sempat singgah di rumah saudaranya di pinggir pantai batu nona untuk tumbuk gula tapi mungkin karena panas, korban memutuskan mandi di pantai
Editor: Eko Sutriyanto
![Ayah Tujuh Anak Tewas Tenggelam Di Batu Nona](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/korban-tenggelam_20151127_173118.jpg)
Saat Meki turun untuk mengantar ikan ke rumahnya, Meki masih melihat korban ada di atas perahu, namun saat kembali korban sudah tidak ada lagi di atas perahu.
" Korban memang sonde tahu berenang makanya dia mandi dipinggir sa. Ada yang bilang dia jatuh dari perahu dan langsung ilang tidak muncul lagi. Meki ju sangka dia ada dibawa perahu. Namun Meki cari-cari sonde dapat, makanya Meki minta bantuan warga sekitar untuk cari korban. Namun sayang, korban sudah tak bernyawa saat ditemukan," tuturnya dengan nada sedih.
Supriyanto Ridwan, Kasi Operasi SAR Kupang mengatakan mendapatkan informasi terkait tenggelamnya korban sekitar pukul 12:30 WITA. Sekitar pukul 13:00 Wita tim SAR melakukan pencarian dengan mengerahkan 2 perahu dan 20 personil.
"Sekitar 30 menit pencarian akhirnya korban berhasil ditemukan namun sudah tak bernyawa sekitar 200 meter dari tempat tenggelam ke arah timur," ungkap Ridwan.
Pantauan Pos Kupang, nampak ribuan masyarakat wilayah pesisir pantai batu nona berhamburan ke pantai batu nona untuk melihat proses pencarian korban.
Jenazah korban pertama kali dilihat masyarakat yang langsung memberitahukannya kepada petugas SAR.
Ribuan masyarakat langsung berhamburan mengerumi jenazah korban yang langsung dibawa ke rumah duka.
Korban diketahui tidak menggunakan baju dan hanya mengenakan celana pendek berwarna hitam.
Tangis keluarga langsung pecah saat jenazah korban yang sudah diisi dalam kantong jenazah diturunkan dari perahu karet tim SAR.
Informasi yang dihimpun Pos Kupang, korban diketahui telah menikah dan memiliki 7 orang anak.
Istri dan anak-anaknya tinggal di Sabu. Korban dua tahun yang lalu datang ke kupang karena sang ayah meninggal. Karena sang ibu tinggal sendiri, ia berniat membawa istri dan anak-anaknya ke kupang namun sayangnya Tuhan berkehendak lain. (din)