Lahir di Jeneponto, Sekolah di Bosowa, Bikin Pisang Goreng di London
Pisangnya sudah ada, orang Inggris hanya makan mentah, makanya saya goreng dan house family saya senang sekali
Editor: Adi Suhendi
Jika Yusuf anak lurah, maka Fauzie adalah anak bungsu dari pasangan guru besar di Universitas Hasanuddin, Makassar.
Ayahnya, Prof Dr Abu Bakar Tawali MA dan ibunya Prof Dr Meta Mahendratta.
Keluarga ini bermukim di Komplkes Dosen Unhas, Tamalanrea.
Yusuf dan Fauzie, sama-sama masih berusia 13 tahun.
Jika takaran aqil baligh di usia 17 tahun, maka 4 tahun lagi, keduanya akan menyandang gelar remaja.
Namun 10 hari terakhir, program home stay yang digagas Bosowa School di Inggris, memaksa Yusuf, Fauzie dan 24 teman SMP lainnya, merasakan iklim dan ritme kehidupan mahasiswa lima tahun lebih cepat.
Sejatinya, Yusuf baru masuk kelas program english elementary, tahun 2019 mendatang.
Namun di Cambridge, Yusuf malah sudah kursus bahasa Inggris dasar bersama calon siswa dari Spanyol, China, dan Thailand di Learning Studies Internasional (LSI) di Tenison Road, sekitar 1,2 km dari kampus utama Cambridge University.
Guru dan sekolahnya bahkan mewajibkannya berbahasa Inggris.
Itu bagian dari penilaian 12 guru senior, yang semuanya native speakers, asli British, ada sebagian keturunan Irish dan Scotland.
Meski tak tinggal di asrama, namun tiap pukul 05.00 pagi, saat matahari belum lagi berpendar di timur Inggris, Yusuf dan Fauzie sudah bangun.
Wudhu lalu salat di kamar rumah seorang yang tidak seiman dengannya.
Tiap pukul 07.00 am, Yusuf sudah ke sekolah sendiri.
Jalan kaki ke halte bus di lingkungan rumah orangtua angkatnya, lalu naik bus ke sekolah.