Manajemen Go-Jek Bandung Serahkan 24 Motor Plus Surat Putus Kontrak ke Pemiliknya
Manajemen Go-Jek Kota Bandung mengembalikan 24 motor sekaligus surat pemutusan kerja kepada pengemudi Go-Jek yang terkena sanksi pembekuan.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Manajemen Go-Jek Kota Bandung akhirnya mengembalikan 24 motor langsung ke pengemudi Go-Jek yang terkena sanksi pembekuan, Rabu (2/12/2015).
Pantauan Tribun Jabar, ratusan pengemudi Go-Jek kembali mendatangi kantor mereka di Jalan BKR No 34, Kecamatan Regol, Bandung, sejak pukul 10.00 WIB karena kecewa terhadap sistem manajemen yang dinilai merugikan mereka.
Secara simbolis manajemen Go-Jek Kota Bandung menyerahkan sebanyak lima motor kepada pengemudinya setelah menyelesaikan administrasi.
Tri Darmariansyah (18), pengemudi Go-Jek, baru mendapatkan kendaraanya kembali setelah menandatangani surat pemutusan kontrak kerja, tanpa perlu membayar sejumlah uang.
"Motor saya ditahan sudah dua minggu. Awalnya saya harus memberikan uang pengganti karena terkena suspend Rp 6 juta. Sekarang tidak diminta uang pengganti hanya langsung pemutusan kontrak kerja dan motor bisa diambil," ungkap Tri kepada wartawan di kantor Go-Jek.
Tri tak tahu kenapa mendapat sanksi pembekuan, belakangan ia baru tahu telah melanggar hingga akhirnya motornya ditahan termasuk ponselnya.
"Saat saya dinyatakan mengalami masalah suspend, selain motor, ponsel juga diminta untuk diserahkan," ujar Tri.
Pengemudi Go-Jek lainnya, Rudi Safardianto (28), telah mendapatkan kembali motornya siang ini setelah sempat ditahan manajemen selama tiga minggu.
"Dalam perjanjian kontrak kerja, pihak manajemen tidak ada disebutkan mengenai menyita motor bila terjadi masalah," beber Rudi.
Rudi mengaku mendapatkan penghasilan Rp 5 sampai Rp 6 juta selama 2,5 bulan bekerja sebagai pengemudi Go-Jek. Anehnya dia harus membayar uang denda Rp 9,1 juta karena terkena pembekuan.
"Motor akhirnya bisa kembali lagi karena ini kaki buat saya usaha dan bekerja," ujar Rudi yang juga harus menandatangi surat pemutusan kontrak kerja.