Ada Cita-cita Tak Sampai Marah Halim Harahap Sampai Menghadap Tuhan
Mantan Gubernur Sumut dan tokoh sepak bola nasional, Marah Halim Harahap membawa mati cita-citanya yang sepenuhnya belum terealisasi.
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -Tokoh masyarakat Sumatera Utara, Abdul Wahap Dalimunthe, mengenang Marah Halim Harahap selama hidupnya bercita-cita agar kabupaten atau kota yang berjarak dua jam dari Medan memiliki bandara.
"Saya lama jadi anak buah Pak Marah Halim Harahap. Seingat saya dulu bapak punya cita-cita seluruh kabupaten atau kota yang berjarak dua jam dari Medan punya bandar udara, namun hingga kini hanya beberapa kabupaten atau kota yang terwujud," Abdul mengenang cita-cita Marah Halim di rumah duka, Kamis (3/12/2015).
Hanya Nias, Sibolga dan Siborong-borong Tapanuli Utara dan Tapanuli Tengah, kabupaten yang tak jauh dari Medan yang sudah memiliki bandara.
Pegawai negeri sipil di bawah kepemimpinannya mengenang Marah Halim Harahap yang juga ikon sepak bola lewat turnamen Marah Halim Cup sebagai sosok tegas dan tidak main-main ke bawahan bila bersalah.
"Bapak orangnya tegas, bila ada anak buahnya tidak maksimal bekerja dia langsung menegur dan menggantinya dengan yang bisa kerja lebih bagus. Makanya pada masa itu, Sumut dapat maju dan berprestasi dalam segala bidang," imbuh Abdul.
Tokokh masyarakay Sumut itu menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Permata Bunda pada Kamis pagi dan dikebumikan di makam pahlawan.
Selama hidupnya Marah Halim pernah menjabat Gubernur Sumut dan sampai meninggal ia memiliki 10 anak dari istrinya, Zuraida yang lebih dulu meninggal, 24 cucu serta 24 cicit.
Mayjen TNI (Purn) Marah Halim Harahap lahir di Tanusira, Tapanuli Selatan, Sumut pada 28 Februari 1921 dan meninggal dunia pada usia 94 tahun, dan 10 tahun terakhir menderita penyakit stroke.