Masyarakat Sulut Minta Operasi Pasar untuk Tekan Harga
elang natal dan tahun baru 2016, stok gula di Sulawasi Utara dan Sangir Talaud menghadapi krisis
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Jelang natal dan tahun baru 2016, stok gula di Sulawasi Utara (Sulut) dan Sangir Talaud menghadapi krisis disaat permintaan yang terus meningkat, sementara stok terbatas.
Dewi Runtunewe (45) warga Alung Banua, Kecamatan Bunaken, Kota Manado menyatakan, saat ini dirinya masih membeli harga gula dipasarkan bervariasi antara Rp 11.700/kg hingga Rp 13.000/kg. Ia memperkirakan harga akan merangkak naik mendekati perayaan hari raya Natal dan Tahun Baru. Karena semua keluarga membutuhkan gula untuk membuat kue dan panganan.
"Saya sendiri membeli gula antara Rp 11.700 sampai Rp 12.700/kg. Tidak tahu kalau mendekati Natal nanti. So, kita pasti banyak butuh buat bikin kue," kata Dewi.
Kekhawatiran serupa juga disampaikan oleh Desy, ibu rumah tangga di Manado. "Sekarang saya masih beli gula di pasar seharga Rp 11.700/ kg. Cuma saya takut harga gula seperti tahun lalu. Mahal sampai Rp 14.000/ kg. Semoga pemerintah perhatikan soal sembako. Khususnya menjalang Natal," ujarnya.
Sementara salah seorang Distributor Gula yang menjadi mintra Induk Koperasi Kartika (Inkopkar) Willy Tan mengatakan, normalnya kebutuhan gula pasir di Sulut mencapai 5.000 ton. Namun menjelang natal meningkat 30% atau 1.500 ton.
Menurutnya, stok gula di Sulut saat ini hanya cukup untuk 1-2 minggu saja, termasuk sisa gula operasi pasar Inkopkar dan Kementerian Perdagangan.
Saat ini dia masih menjual gula operasi pasar (op) di tingkat pengecer seharga Rp 10.700/ kg hingga Rp 11.000/ kg. Harga tersebut dipastikan melonjak menjadi Rp 13.000 hingga Rp Rp 14.000/ kg jika pemerintah tidak segera menggelar op.
"Lonjakan harga tersebut murni karena tidak ada barang, bukan karena pedagang menahan barang, jadi saya mohon segera dilakukan op supaya stok cukup dan harga murah," ujarnya saat dihubungi wartawan, Senin (7/12/2015).
Jika op tidak segera turun, tambah Willy, maka gula dari Surabaya akan segera datang, dan harganya pasti lebih mahal. Ia mempridiksi harga gula dari Surabaya berkisar Rp 13.000 hingga Rp 14.000/ kg.
Ketua Umum Inkopkar Brigjen TNI Felix Hutabarat menegaskan kesiapannya untuk membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan gula pasir di 21 Provinsi di luar Pulau Jawa, termasuk Sulut.
"Operasi pasar kali ini merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya yang kami lakukan menjelang Lebaran," ujarnya.
Hingga saat ini, Inkopkar dan Kemendag telah mendistribusikan lebih dari 95 ribu ton gula op ke 21 propinsi di luar Pulau Jawa, termasuk Sulut. ?Jumlah gula yang didistribusikan tidak sama di setiap propinsi.
Target Inkopkar menjual gula pasir antara Rp 10.700/ kg hingga Rp 11.000/ kg. Ia meminta agar masyarakat segera melaporkan bila ada distributor menjual di atas harga tersebut.
"Jika ada distributor yang menjual gula diatas harga tersebut, kami akan hentikan kerjasamanya," tegasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.