Siswa SMA Diduga Tenggelam di Lubang Eks Tambang Batu Bara
Koko diduga tenggelam di lubang eks tambang batu bara milik PT BET, yang terletak di Kelurahan Batuas, Samarinda, pada selasa (8/12/2015).
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Kaltim.com, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Lubang eks tambang kembali menunjukkan keganasannya. Setelah merenggut 12 nyawa anak, lubang eks emas hitam itu kembali memakan korban, kali ini korbannya merupakan warga Sanga sanga, Kutai Kartanegara.
Korban atas nama Koko Tri Handoko (17), warga Jalan Yos Sudarso, RT 24, distrik 4, Sanga sanga, Kukar.
Dia diduga tenggelam di lubang eks tambang batu bara milik PT BET, yang terletak di Kelurahan Batuas, Samarinda, pada selasa (8/12/2015).
Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sanga sanga itu, diketahui menghilang, yang diduga tenggelam, oleh teman-temannya yang pergi bersama dengan korban ke lubang eks tambang tersebut.
Dari informasi yang terhimpun, korban bersama dengan 14 teman sekolahnya menuju lubang eks tambang itu untuk berenang, sekitar pukul 13.30 Wita.
Setelah itu, korban diketahui menghilang, setelah 30 menit teman-temannya naik ke atas permukaan untuk istirahat. Mengetahui korban menghilang, teman-teman korban sempat melakukan pencarian di sekitar lubang eks tambang.
Namun hingga pukul 17.00 Wita, Koko tak kunjung ditemukan, dan membuat teman-teman korban terpaksa melaporkan hal tersebut kepada orangtua Koko.
Sekitar pukul 16.30 Wita, seluruh teman-teman Koko, datang ke rumah korban untuk memberitahukan kepada orangtuanya bahwa Koko menghilang di lubang eks tambang.
Mengetahui hal tersebut, keluarga korban pun langsung mendatangi lubang untuk mencari Koko, dibantu dengan relawan dan masyarakat sekitar.
"Jadi, informasi yang saya peroleh, setelah pulang sekolah Koko sempat pulang dulu ke rumah, tak lama kemudian teman-temannya menjemput. Dia pergi kemana keluarga tidak ada yang tahu," ujar paman korban, Zainuri (34), Selasa (8/12/2015).
Dari keterangan warga sekitar, lubang eks tambang tersebut telah bertahun-tahun tidak aktif dan telah lama ditinggalkan oleh pihak perusahaan.
Pantauan Tribun Kaltim (Tribunnews.com Network) di lokasi kejadian, lubang tersebut tidak dipasangi pagar pembatas serta tanda larangan.
Bahkan, lubang tersebut memang sering didatangi oleh warga, untuk sekedar berenang dan anak kecil kerap datang untuk bermain air di lubang itu.
"Sudah lama tidak aktif lubang ini, sejak lama memang hanya begitu saja, tidak ada pagar dan tanda peringatan. Bukan hanya anak-anak sekitar sini saja yang sering main di kolam itu, tapi dari anak-anak dari Sanga sanga juga sering datang untuk berenang," ucap salah satu warga yang berada di lokasi kejadian untuk melihat proses pencarian korban.
Hingga pukul 01.30 WIta, pencarian korban dihentikan dan akan dilanjutkan pagi ini. Direncanakan bantuan penyelaman dari Brimob Polda Kaltim akan diterjunkan untuk mencari korban.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.