Unjukrasa di KPUD Labura Bentrok, Delapan Demonstran Ditangkap Polisi
Aksi unjukrasa dari sekelompok masyarakat di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah Labuhanbatu Utara (Labura) Kota Aekkenopan berujung bentrok.
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Medan/Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN-Aksi unjukrasa dari sekelompok masyarakat di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah Labuhanbatu Utara (Labura) Kota Aekkenopan berujung bentrok.
Alhasil, delapan demonstran diamankan polisi, Rabu (16/12/2015) sore.
Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Utara Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Helfi Assegaf membenarkan adanya bentrok antara demonstran di KPUD Labura dengan polisi.
"Sekelompok massa sekitar 200 orang menggunakan toa/ pengeras suara melakukan demo di depan kantor KPUD labura, memaksa bertemu dengan ketua KPUD. Tapi Wakapolres Labuhanbatu yang berada di lapangan ditendang pengunjukrasa sehingga diambil tindakan tegas," katanya kepada awak media.
Dia menambahkan, sebelum dilakukan pembubaran massa demonstran, polisi menyarankan pengunjukrasa untuk menunggu rapat pleno selesai.
Tapi, para pendemo mendorong pagar sekaligus memasak masuk kantor.
"Tadi disampaikan oleh polisi yang menjaga kantor KPUD bahwa ketua KPUD sedang rapat pleno, dipersilahkan menunggu. Namun tetap memaksa mendorong pagar, dan korlap memberi aba aba " 1, 2 , 3 , serang, Waka Polres yang berada di TKP sempat terkena tendangan pendemo, dan massa memaksa masuk sehingga polisi mengambil tindakan tegas dengan membubarkan demo," ujarnya.
Ia menuturkan, delapan pengunjukrasa yang bertindak sebagai memprovokasi massa sudah diamankan oleh polisi. Selanjutnya, akan dilakukan pemeriksaan.
"Massa yang lain langsung membubarkan diri, saat ini situasi sudah kondusif dan aman terkendali. Polisi sudah menempatkan 300 personil dalmas di kantor KPUD Labura," katanya. (tio/tribun-medan.com).