Catut Nama Gubernur dan Media di Jambi, Safnidar Tipu Belasan Orang Hingga Ratusan Juta
Mereka datang dengan memaki-maki Safnidar. Mereka meminta pihak kepolisian tidak memberikan ampun kepada pelaku.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribun Jambi, Muzakkir
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Belasan korban penipuan yang dilakukan oleh Safnidarwati mendatangi Mapolsek Jelutung, Kota Jambi, Kamis (17/12/2015) siang.
Mereka datang dengan memaki-maki Safnidar. Mereka meminta pihak kepolisian tidak memberikan ampun kepada pelaku.
Satu dari perwakilan korban menyebut bahwa pelaku Safnidar telah menipu banyak orang.
Selain menipu, ia juga membawa nama pejabat Jambi dan juga hampir semua Media di Jambi, diantaranya Tribunjambi, Jambi Independent, Jambi Ekpres, Jambi TV, Jek TV dan beberapa media lainnya.
Modus yang digunakan pelaku untuk menipu korbannya dengan cara mendatangi rumah modeling Jambi.
Pelaku menyebut bahwa putra dan putri rumah yang didatangi rumahnya itu mewakili Jambi dalam ajang Duta Wisata Pelajar Indonesia (DWPI) yang digelar di Bali.
Kata korban, Safnidar datang ke rumah dengan membawa brosur acara tersebut.
Didalam brosur tertulis jelas nama Gubernur Jambi yang kala itu dijabat oleh Hasan Basri Agus (HBA).
Selain nama Gubernur, disana juga tertulis media partner yang mendukung acara tersebut.
"Kejadiannya 2015 ini la. Mako kami percayo dio tu bawa namo Gubernur. Ado pulo media partnernyo, kayak Tribun," kata korban yang enggan namanya ditulis.
Ruginya, kata korban, sebelum dilakukannya acara tersebut pelaku kembali mendatangi rumah korban.
Ia menyebut bahwa peserta harus megirimkan proposal.
Setelah proposal selesai dengan isi menyertai dana bikin baju make up dan sebagainya, pelaku mengakiri perkataan bahwa urusan proposal tidak bisa langsung dengan proposal saja.
Katanya harus ada uang pelicin.
"Pelaku ngomong kalau ngurus KTP saja pake duit apalagi untuk urusan beginian. Terus kami kasihla duit. Pertama kami kasih Rp 2 juta," katanya.
Rp 2 juta rupanya tak cukup. Hari berikutnya pelaku nelpon korban dan menyebut bahwa uang pelicinnya harus banyak.
Bahkan jika dihitung satu korban tak kurang dari Rp 40 juta.
"Korannyo banyak. Ado 30an orang. Dan itu rato-rato dari modeling galo. Modusnyo samo seperti yang sayo alami. Dio bilang hanya anak sayo yang mewakili Jambi. Trus kekorban lain jugo bilang anak orang itu yang jadi wakil Jambi," imbuhnya.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.