Kader Perindo di Sumut Marah Gideon Ginting Dibunuh
Kader Perindo mendesak agar Kepala Kepolisian Polresta Medan, Komisaris Besar Mardiaz Kusin Dwihananto menangkap pelaku pembunuhan Gidion.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kasus penganiayaan yang berujung tewasnya Gidion Ginting (44), yang juga Ketua Persatuan Pedagang Pasar Tradisional Kota Medan (P3TM) membuat marah kader Partai Persatuan Indonesia di Sumatera Utara.
Beberapa kader Perindo yang dikonfirmasi Tribun Medan (Tribunnews.com Network) mendesak agar Kepala Kepolisian Polresta Medan, Komisaris Besar Mardiaz Kusin Dwihananto menangkap pelaku pembunuhan Gidion.
"Kita dari Perindo Kota Medan mendesak agar Kapolresta segera menangkap dan mengusut tuntas kasus ini. Kemarin, setelah mendapat kabar kader kita meninggal dunia karena diduga dianiaya, kita langsung menggelar rapat," kata Ketua Perindo Kota Medan, Dianto MS, Sabtu (19/12/2015) siang.
Baca: Ketua Perindo Medan Johor Tewas Diduga Dianiaya
Dalam hal ini, Dianto membentuk tim untuk mendampingi keluarga korban. Mereka meminta agar polisi serius memeriksa siapa saja yang mengetahui kasus penganiayaan Gidion.
"Harapan kita, ini bisa diselesaikan secara baik. Kami yakin, polisi bisa menangkap pelakunya," ungkap Dianto.
Hal senada juga disampaikan Ketua Perindo Tanah Karo, Joy Halim Sinuhaji alias Noning. Tokoh masyarakat Tanah Karo ini berang ketika mendengar ada kader Perindo yang tewas diduga dianiaya sekelompok pria.
"Siapapun pelakunya, itu harus ditangkap. Kita mendesak Kapolresta Medan agar segera mengusut tuntas kasus ini," kata Noning.
Menurut Noning, apapun alasannya seseorang tidak boleh main hakim sendiri. Apalagi, korban meninggal dunia.
"Itu sudah enggak betul. Siapapun dia, walaupun dia manusia biasa, tidak boleh diperlakukan seperti itu," tegas Noning.
Sebagaimana diketahui, Gidion Ginting meninggal dunia setelah diduga dianiaya sekelompok pria berpenampilan cepak yang merupakan security Pusat Pasar Medan.
Kasus ini bermula saat Gidion bertengkar dengan sesama pedagang di Pusat Pasar Medan.
Pascakeributan, diduga pedagang yang berseteru dengan Gidion memanggil anaknya yang merupakan anggota kepolisian.
Disebut-sebut, anggota polisi itu mengerahkan petugas security untuk menganiaya Gidion hingga tewas. (ray/tribun-medan.com)