Asyik Wefie, 10 Santri Terseret Ombak
Tak disangka ombak yang tingginya sekitar 1,5 meter menghampiri dan menyeret mereka ke tengah laut.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Karena terlalu asyik wefie (teknik selfie yang dilakukan lebih dari satu orang.red), sepuluh santri pondok pesantren (ponpes) di Cikeas, Kabupaten Bogor terseret ombak Pantai Kebon Kalapa Karanghawu, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (26/12/2015).
Sembilan di antaranya berhasil diselamatkan, namun sorang santri bernama Aldi Pratama (17), hanyut ke tengah laut setelah terseret ombak.
Tim penyelamat yang terdiri Polisi Air Polda Jabar, Basarnas, dan Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista), masih melakukan pencarian hingga kini.
Koordinator Pos SAR Sukabumi, Agung Priambodo menceritakan, kejadian itu bermula ketika sebanyak 10 santri ponpes melakukan foto bersama di pinggir pantai sekitar pukul 06.00 WIB.
Tak disangka ombak yang tingginya sekitar 1,5 meter menghampiri dan menyeret mereka ke tengah laut.
Adapun waktu kejadian kondisi pantai memang masih gelap.
"Awalnya dua orang yang terseret ombak, cuman karena rekan-rekannya ingin membantu jadi ikut hanyut semua dan berteriak minta tolong," ujar Agung kepada Tribun melalui sambungan telepon.
Tim penyelamat, kata Agung, langsung melakukan penyelamatan terhadap 10 santri tersebut.
Sebanyak delapan santri berhasil diselamatkan dan seorang santri berhasil menyelamatkan dirinya sendiri.
Sementara seorang santri yang diketahui bernama Aldi hilang terseret arus ke tengah laut.
"Waktu kejadian korban kecelakaan ini sudah berjarak sekitar lima sampai 10 meter dari bibir pantai yang kendaralamannya kurang dari lima meter. Sementara yang hilang (Aldi. Red) posisinya sudah agak di tengah," ujar Agung.
Agung mengatakan, pencarian terhadap Aldi masih dilakukan hingga sore ini.
Tim penyelamat pun menyisir pinggir pantai dan ke tengah dengan menggunakan perahu karet. Namun pihaknya masih belum menemukan Aldi.
"Gelombang dan ombak memang agak tinggi makanya kami juga tidak begitu berani ke tengah. Anginnya juga kencang," ujar Agung menyebut, pihaknya telah memasang tanda peringatan untuk tidak berenang di sejumlah titik.
Aldi pun mengimbau, kepada semua wisatawan untuk berhati-hati dan tidak perlu mandi di laut. Pasalnya ombaknya sangat tinggi dan karakter pantainya cukup berbahaya.
Arus tarik ke tengah laut pun cukup kuat dan berdasarkan informiasi nelaya ada palung tak jauh dari pinggir pantai.
"Kami ada pos di sini bersama dengan intansi terkait lainnya. Mulai aktivitas siaga dari jam 07.00 sampai jam 17.00. Jadi sekitar pukul 17.00 kami sudah minta pengunjung ke pinggir semua," kata Agung. (cis)